5 Fakta Baru Jatuhnya Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi, 1 Korban Sempat Jawab Telepon
Fakta baru jatuhnya helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi, imam Mohammad Ali Ale-Hashem sempat jawab panggilan, lalu tewas beberapa jam kemudian.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Kepala staf kepresidenan Iran, Gholamhossein Esmaili, mengungkap fakta terbaru tentang kecelakaan helikopter Presiden Iran, Ebrahim Raisi yang jatuh di wilayah Varzaqan, Provinsi Azerbaijan Timur, Iran, pada Minggu (19/5/2024).
Kecelakaan itu menewaskan delapan orang, Presiden Iran Ebrahim Raisi; Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir-Abdollahian; Gubernur Provinsi Azerbaijan Timur Iran, Malek Rahmati; Ayatollah Mohammad Ali Al-Hashem, perwakilan Imam salat Jumat Tabriz untuk provinsi Azarbaijan Timur; Sersan Mehdi Mousavi, Ketua Tim Perlindungan Presiden Iran; Pilot Kolonel Taher Mostafavi; Co-pilot Kolonel Mohsen Daryanosh; dan Mayor Teknik Behrouz.
Penerbangan hari itu dilakukan setelah agenda Presiden Iran Ebrahim Raisi dari upacara peresmian bendungan di perbatasan Iran dengan Republik Azerbaijan sebelumnya.
Ada tiga helikopter yang terbang pada hari itu, termasuk helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi.
Gholamhossein Esmaili mengatakan ia berada di salah satu dari tiga helikopter tersebut.
1. Cuaca Normal pada Awal Penerbangan
Menurut keterangannya, pada awalnya kondisi cuaca di wilayah Varzaqan sempurna dan selama mereka melakukan sebagian besar penerbangan yang dilakukan sehari sebelumnya.
"Helikopter lepas landas sekitar pukul 13.00 waktu setempat pada 19 Mei saat kondisi cuaca di kawasan itu normal," kata Gholamhossein Esmaili dalam wawancara TV Iran, Selasa (21/5/2024).
Posisi helikopter yang dinaiki Presiden Iran Ebrahim Raisi saat itu berada di tengah-tengah dua helikopter lainnya.
Namun, ketika tiga helikopter itu terbang, mereka melihat adanya awan di dekatnya.
"Setelah 45 menit penerbangan, pilot helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi yang memimpin konvoi tersebut, memerintahkan helikopter lain untuk meningkatkan ketinggian untuk menghindari awan di dekatnya," lanjutnya.
Baca juga: 8 Nama Korban Tewas dalam Kecelakaan Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi
2. Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi Hilang dari Radar
Ketika dua helikopter lainnya menaikkan ketinggian terbang untuk menghindari awan, mereka tidak bisa melihat helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi yang seharusnya berada di tengah-tengah mereka.
“Setelah 30 detik terbang di atas awan, pilot kami menyadari bahwa helikopter yang berada di tengah telah menghilang,” kata Gholamhossein Esmaili.
Pilot dari helikopter yang dinaiki Gholamhossein Esmaili memutuskan untuk berputar-putar dan kembali mencari helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi.
3. 2 Helikopter Lainnya Berupaya Hubungi Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi
Gholamhossein Esmaili mengatakan pilot helikopternya beberapa kali berusaha untuk menghubungi pilot helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi.
Namun, helikopter tersebut tidak dapat menurunkan ketinggian karena adanya awan.
Akhirnya, kedua helikopter tersebut melanjutkan penerbangannya dan mendarat di tambang tembaga terdekat.
"Menteri Luar Negeri Amirabdollahian dan kepala unit perlindungan presiden tidak menanggapi seruan berulang kali setelahnya," kata Gholamhossein Esmaili.
4. Imam Mohammad Ali Ale-Hashem Masih Hidup selama Beberapa Jam saat Helikopter Jatuh
Gholamhossein Esmaili mengatakan bahwa pilot dari dua helikopter lainnya telah menghubungi Kapten Mostafavi, yang bertanggung jawab atas helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi.
"Namun, yang menerima telepon tersebut adalah pemimpin salat Jumat Tabriz Mohammad Ali Ale-Hashem, yang mengatakan situasinya tidak baik dan katanya helikopter itu jatuh ke lembah," kata Gholamhossein Esmaili.
Ia sendiri melakukan kontak kedua dengan Mohammad Ali Ale-Hashem dan menerima jawaban yang sama mengenai situasi tersebut.
5. Presiden Iran Ebrahim Raisi Tewas Seketika
Dalam wawancara tersebut, Gholamhossein Esmaili mengatakan bahwa Presiden Iran Ebrahim Raisi tewas seketika dalam kecelakaan tersebut.
“Saat kami menemukan lokasi kecelakaan, kondisi jenazah menunjukkan Ayatollah Raisi dan sahabat lainnya tewas seketika, namun Mohammad Ale-Hashem syahid setelah beberapa jam,” ujarnya.
Proses Pencarian dan Evakuasi
Setelah mendapat laporan jatuhnya helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi, tim Bulan Sabit Merah Iran langsung mengirim tim penyelamat bersama angkatan bersenjata Iran.
Pencarian dilakukan selama lebih dari 16 jam di tengah cuaca yang buruk dan berkabut, seperti diberitakan Syria TV.
Pada Minggu (19/5/2024) pukul 21.30 waktu setempat, Iran meminta bantuan Turki untuk menyediakan helikopter Cougar dan drone Akinci untuk membantu pencarian.
Beberapa jam kemudian pada Senin (20/5/2024) dini hari, drone Akinci mendeteksi adanya titik panas yang diduga sebagai lokasi jatuhnya helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi.
Kepala Masyarakat Bulan Sabit Merah Iran (IRCS), Pir-Hossein Kolivand kemudian mengumumkan lokasi helikopter dan tim penyelamat tiba di sana sekitar pukul 5 pagi waktu setempat.
“Tidak ada jejak korban selamat yang terlihat setelah lokasi jatuhnya helikopter ditemukan,” kata Pir-Hossein Kolivand pada Senin (20/5/2024) pagi, dalam wawancara dengan Tasnim.
Tim penyelamat kemudian mengevakuasi para korban dan Pir-Hossein Kolivand mengumumkan jenazah Presiden Iran Ebrahim Raisi dan rekan-rekannya dibawa ke Tabriz, barat laut Iran untuk upacara pemakaman pada Selasa (22/5/2024).
Jenazah Presiden Iran Ebrahim Raisi akan dimakamkan di Kota Masyhad, Provinsi Razavi Khorasan, Iran pada Kamis (23/5/2024) malam.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Presiden Iran Ebrahim Raisi