CEO Endeavor Ari Emanuel Serukan Penggulingan Netanyahu, Dukung Solusi Dua Negara Israel-Palestina
Ari Emanuel menyerukan penggulingan Benjamin Netanyahu dari Israel saat berpidato di Simon Wiesenthal Center
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - CEO Endeavour, Ari Emanuel, menyerukan solusi dua negara terhadap konflik Israel-Palestina dan menyatakan bahwa pemerintahan Benjamin Netanyahu harus diakhiri.
Dikutip dari Variety, Emanuel menyampaikan pidatonya itu pada Rabu (22/5/2024) malam, saat menerima penghargaan dari Simon Wiesenthal Center atas Penghargaan Kemanusiaan di Beverly Wilshire Hotel.
Emanuel diteriaki beberapa orang saat berpidato, tetapi tetap melanjutkannya.
Ia berpidato di depan para pemimpin industri hiburan terkemuka dan tokoh-tokoh utama dalam organisasi filantropi dan masyarakat sipil.
Emanuel menyebut Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, sebagai seorang narsisis yang sangat membahayakan keamanan Israel dengan kebijakan agresifnya.
Dia juga mengkritik Netanyahu karena tidak memiliki rencana untuk mengelola wilayah Gaza setelah perang Hamas usai.
"Ini adalah momen yang menyakitkan dan krusial bagi kita semua orang Yahudi, bagi kita semua yang mencintai Israel," kata Emanuel.
"Situasi ini memerlukan solusi politik dua negara yang memberikan perdamaian, keamanan dan martabat bagi semua orang."
![Ari Emanuel berpidato di Wiesenthal Center](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/originals/ari-emanuel-berpidato-di-wiesenthal-center.jpg)
Emanuel baru menyinggung Netanyahu pada pertengahan pidatonya yang berdurasi 15 menit.
Saat itulah sejumlah peserta mulai keluar.
Pada saat yang sama, pidatonya disela beberapa kali oleh tepuk tangan dari orang dalam industri hiburan.
Baca juga: Sekali Sergapan, Al-Qassam Berhasil Targetkan 10 Tentara Israel Pakai Alat Peledak Raadiyah
"Israel dipimpin oleh orang yang tidak menginginkan solusi damai. Dia hanya ingin mengamankan kekuasaan dan kelangsungan politiknya sendiri," kata Emanuel.
"Dia adalah agen kekacauan, kebencian, perpecahan dan kehancuran – dan itu sudah cukup."
Emanuel mengakui tragedi jatuhnya korban sipil dan penderitaan warga Palestina di Gaza.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.