Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Putra Netanyahu Unggah Video Tentara Israel Memberontak Melawan IDF: Kami Kehilangan Segalanya

Sehubungan publikasi video ini, seruan mulai terdengar di Israel untuk menangkap dan mengadili Yair Netanyahu atas tuduhan menyebarkan pemberontakan

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Putra Netanyahu Unggah Video Tentara Israel Memberontak Melawan IDF: Kami Kehilangan Segalanya
khaberni/HO
Cuplikan video seorang tentara Israel bertopeng mengancam Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant dan Kepala Staf IDF Herzi Halevi. Ancaman ini diduga terkait wacana The Day After War yang ingin menyerahkan kendali Gaza pasca-perang ke Otoritas Palestina. 

Putra Netanyahu Unggah Video Tentara Israel yang Memberontak Melawan IDF, Yair Bisa Kena Subversif

TRIBUNNEWS.COM - Yair Netanyahu, putra Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, mem-posting video di Telegram yang menunjukkan seorang tentara Israel bertopeng mengancam Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant dan Kepala Staf IDF, Herzi Halevi.

Dalam video tersebut, tentara Israel bertopeng  tersebut mengatakan:

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, video ini ditujukan kepada Anda: Kami, tentara cadangan, tidak bermaksud untuk menyerahkan kunci kepada otoritas Palestina mana pun kepada entitas mana pun, Hamas, Fatah, atau entitas Arab lainnya.”

Baca juga: Babak Belur di Jabalia, Batalyon 202 IDF Lihat Keanehan Petempur Brigade Al-Qassam di Gaza Utara

"Tentara cadangan berada di belakang Anda dan kami ingin meraih kemenangan. Kami memiliki satu kesempatan dalam hidup. Anda memiliki 100.000 prajurit cadangan (reserve Brigades) yang siap berkorban untuk Israel, siap mati. Kami telah kehilangan segalanya.... Kami telah kehilangan segalanya. Kami telah kehilangan kehidupan keluarga kami, bisnis kami, dan tidak ada tempat untuk pergi. Kami akan tetap di sini sampai akhir, sampai kemenangan."

Baca juga: Israel Serbu Rafah, China Tampung Hamas-Fatah Bicara Rujuk: Milisi-Milisi Pelestina Bersatu

"Sehubungan dengan publikasi video ini, seruan mulai terdengar di Israel untuk menangkap dan mengadili Yair Netanyahu atas tuduhan menyebarkan pemberontakan (subversif/makar) terhadap tentara, yang ancaman hukumannya hingga 5 tahun," tulis laporan Khaberni.

Baca juga: Israel Kecolongan, Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Periksa Pasukan dan Jalan-Jalan di Jalur Gaza

Tentara Israel (IDF) mengevakuasi rekan mereka yang terluka parah dalam pertempuran di Jalur Gaza. Di lingkungan Zaytoun, pasukan IDF dilaporkan menghadapi perlawanan sengit faksi-faksi milisi perlawanan Palestina di mana Brigade Al Qassam, Brigade Al QUds, dan Brigade Martir Al-Aqsa menyatukan serangan mereka terhadap pasukan IDF.
Tentara Israel (IDF) mengevakuasi rekan mereka yang terluka parah dalam pertempuran di Jalur Gaza. Di lingkungan Zaytoun, pasukan IDF dilaporkan menghadapi perlawanan sengit faksi-faksi milisi perlawanan Palestina di mana Brigade Al Qassam, Brigade Al QUds, dan Brigade Martir Al-Aqsa menyatukan serangan mereka terhadap pasukan IDF. (khaberni/HO)

Mau Perang Jalan Terus

Pengunggahan video ini diduga terkait kesiapan dewan perang Israel yang mulai membuka diri atas opsi gencatan senjata permanen yang diminta gerakan Hamas dalam negosiasi pertukaran tahanan.

BERITA TERKAIT

Hal ini terjadi setelah dalam tujuh bulan perang, Tentara Israel (IDF) tidak satu pun mencapai tujuan perang yang ditetapkan kecuali menghasilkan kehancuran di sana-sini di Gaza yang justru menimbulkan tekanan besar dn isolasi dunia internasional ke negara pendudukan tersebut.

Baca juga: Tak Jua Menang, Israel Siap Gencatan Senjata Permanen: Negosiasi dengan Hamas Lanjut Pekan Depan

Meski begitu, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, didukung oleh sekelompok politisi sayap kanan ultranasionalis Israel, seperti Itamar Ben-Gvir dan Bezalel Smotrich menginginkan perang terus dilanjutkan hingga mencapai kemenangan mutlak.

Netanyahu Cs juga berfriksi dengan Yoav Gallant Cs soal 'The Day After War', terkait penanangan Gaza pasca-perang.

Gallant menginginkan Jalur Gaza diserahkan ke Otoritas Palestina, selain Hamas, sedangankan Netanyahu bersikeras Gaza harus dikendalikan secara militer oleh Israel.

Friksi ini menimbulkan perpecahan di kabinet.

Baca juga: Netanyahu-Ben Gvir Ribut di Rapat Kabinet, Yoav Gallant Walkout Saat Menteri Keamanan Israel Pidato

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (Kiri) dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant menghadiri konferensi pers di pangkalan militer Kirya di Tel Aviv pada 28 Oktober 2023 di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (Kiri) dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant menghadiri konferensi pers di pangkalan militer Kirya di Tel Aviv pada 28 Oktober 2023 di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas. (ABIR SULTAN / POOL / AFP)

Soal kemenangan mutlak yang digaungkan Netanyahu, Ketua Dewan Keamanan Nasional Israel, Tzachi Hanegbi, menyatakan kemenangan mutlak yang dimaksud tidak mungkin tercapai, karena memang mengandung bias soal tujuan perang.

Dia mengakui pada Rabu (22/5/2024), kalau tentara negaranya belum mencapai satu pun target perang di Jalur Gaza.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas