Yordania Kutuk Israel Atas Pembantaian Rafah, Ratu Rania: Korban Digiring Lalu Dibakar Saat Tidur
Kekejaman terbaru Israel di Gaza menyasar kamp pengungsi Tal Al-Sultan di dekat markas besar UNRWA. Ratu Rania menyebut korban terbakar saat tidur
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
![Yordania Kutuk Israel Atas Pembantaian Rafah, Ratu Rania: Korban Digiring Lalu Dibakar Saat Tidur](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/kamp-pengungsi-tal-al-sultan-di-rafah.jpg)
Yordania Kutuk Israel Atas Pembantaian Rafah, Ratu Rania: Mereka Terbakar Saat Tidur di Zona Aman
TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Luar Negeri dan Urusan Ekspatriat Yordania mengutuk berlanjutnya kejahatan perang keji yang dilakukan oleh pasukan pendudukan Israel di Jalur Gaza.
Kekejaman terbaru Israel di Gaza adalah pemboman sebuah kamp pengungsi Tal Al-Sultan di dekat markas besar United Nations Relief dan Badan Pekerjaan Pengungsi (UNRWA) di sebelah barat Rafah, Minggu (26/5/2024) kemarin.
Baca juga: Ledakan Dahsyat Guncang Holon Tel Aviv Saat Korban Pembantaian Israel di Rafah Bertambah Puluhan
Yordania menilai, pemboman Israel ini secara terang-terangan menentang keputusan Mahkamah Internasional dan merupakan pelanggaran berat terhadap hukum internasional dan hukum Kemanusiaan Internasional.
Juru bicara resmi Kementerian, Duta Besar Dr. Sufyan Al-Qudah, menegaskan, "Kecaman mutlak Kerajaan Yordania atas tindakan dan kejahatan yang merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap aturan hukum internasional dan hukum humaniter internasional, tidak sejalan dengan seluruh nilai kemanusiaan dan moral dan mewakili kejahatan perang yang harus dihadapi oleh seluruh komunitas internasional dan meminta pertanggungjawaban mereka yang bertanggung jawab."
Baca juga: Israel Bantai Pengungsi di Tal al-Sultan Rafah Sudah Dapat Lampu Hijau AS, Ini Respons Hamas-PIJ
Duta Besar meminta para hakim dari komunitas internasional untuk mengambil tindakan segera dan efektif, mewajibkan Israel untuk memikul tanggung jawab atas praktik-praktiknya dan meminta pertanggungjawaban atas tindakannya.
"Yordania juga mendesak komunitas internasional untuk menghentikan pelanggaran yang terus-menerus dan berkelanjutan terhadap aturan hukum internasional dan hukum kemanusiaan internasional, dan memberikan perlindungan bagi warga sipil yang tidak berdaya di Gaza dan bagi organisasi bantuan serta karyawannya, khususnya UNRWA, yang memainkan peran kemanusiaan yang besar dalam memberikan bantuan dan layanan kemanusiaan kepada saudara-saudara Palestina di wilayah pendudukan Palestina, termasuk Jalur Gaza," tulis pernyataan kerajaan dilansir Khaberni, Senin (27/5/2024).
![Unggahan Ratu Rania dari Yordania soal pembantaian oleh Pasukan Israel di Rafah, Minggu (26/5/2024).](https://www.khaberni.com/uploads/news_model/2024/05/main_image66545e7c427c9.jpg)
Ratu Rania Geram: Mereka Terbakar Saat Tidur
Kegeraman juga ditunjukkan secara personal oleh Ratu Kerajaan Yordania, Rania Al Abdullah .
Dia juga mengunggh sebuah video yang mendokumentasikan kelanjutan kejahatan perang keji yang dilakukan oleh pasukan pendudukan Israel di Jalur Gaza, yang terbaru adalah pemboman sebuah kamp pengungsi di dekat markas besar PBB Badan Bantuan dan Pekerjaan Pengungsi (UNRWA) sebelah barat Rafah kemarin.
Sang Ratu, melalui fitur Instagram story-nya, melampirkan video tersebut dengan komentar:
“Ini adalah perang Israel di Gaza... keluarga-keluarga yang tidak bersalah, mereka diangkut ke kota-kota tenda di apa yang disebut “zona aman” dan kemudian dibakar saat mereka tidur."
Seperti diberitakan, sejumlah warga Gaza, diantaranya anak-anak dan perempuan, terbakar hidup-hidup setelah pasukan Israel IDF menjatuhkan bom di sebuah kamp tenda pengungsian di Rafah, Minggu (26/5/2024).
Setidaknya 40 warga Palestina tewas dalam kejadian itu. (Sebelumnya diberitakan 35 orang tewas).
Al Jazeera menulis orang-orang terbakar hidup-hidup akibat serangan Israel itu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.