6 Komandan Brigade 401 Israel Tewas, Brigade Al-Qassam Minta IDF Mundur jika Tak Mau Bernasib Sama
Setidaknya 6 komandan Israel tewas sejak 7 Oktober 2023. Brigade Al-Qassam memperingatkan IDF agar mundur dari Rafah jika tidak ingin bernasib sama.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Sayap militer gerakan perlawanan Islam Palestina (Hamas), Brigade Al-Qassam, menyiarkan pesan video yang ditujukan kepada tentara pendudukan Israel, khususnya Brigade 401.
Video tersebut memperingatkan Israel tentang konsekuensi serangannya di Rafah, Jalur Gaza selatan, tempat lebih dari 1 juta warga Palestina mengungsi.
Brigade Al-Qassam mengisyaratkan, Israel bisa kehilangan lebih banyak komandan atau petinggi militer jika melanjutkan agresinya di Jalur Gaza.
Dalam video tersebut, Brigade Al-Qassam mengumumkan setidaknya enam komandan Israel tewas dalam pertempuran melawan para pejuangnya sejak 7 Oktober 2023.
"Lihat tentara kriminal dari Brigade 401, bekas sepatu tentara Al-Qassam masih terlihat di wajah Anda," tulis Brigade Al-Qassam dalam video yang diunggah di Telegram pada Senin (27/5/2024) malam, dikutip dari Al Arab.
Pada awal video, Brigade Al-Qassam menunjukkan adegan kendaraan lapis baja pendudukan Israel yang menyerbu penyeberangan Rafah.
Tentara Israel mengibarkan bendera Israel dan bendera Brigade 401 tentara pendudukan, yang disebut “Butts of Steel.”
Brigade Al-Qassam kemudian menunjukkan foto-foto komandan Brigade 401 Israel yang tewas dalam pertempuran melawan gerakan perlawanan di Jalur Gaza, yaitu:
- Sebastian Haion, Brigade 401, komandan tim komando depan
- Neriya Zisk, Brigade 401, komandan batalion 52
- Yair Zloof, Brigade 401, komandan kompi bedah
- David Shakuri, Brigade 401, komandan Korps Teknik Tempur 601
- Kfir Itzhak Franco, Brigade 401, komandan peleton Batalyon 52
- Kapten Asaf Master, seorang komandan peleton di Batalyon 601 Brigade Lapis Baja 401.
Melalui video tersebut, Brigade Al-Qassam mengancam anggota Brigade 401 yang tersisa.
Pembentukan Brigade 401 merupakan hasil perluasan dan pembagian Brigade Lapis Baja ke-14, yang menguasai garis pertahanan Terusan Suez sepanjang 160 km di Sinai selama pendudukannya setelah tahun 1967.
Baca juga: Brigade Al-Aqsa Serang Pos Pemeriksaan Militer Israel Pakai Senapan Mesin
Brigade 401 menderita kerugian besar pada hari-hari pertama perang Oktober 1973, dan dibentuk kembali serta dipindahkan ke Sinai untuk melanjutkan pendekatan yang sama seperti sebelum perang.
Mereka kemudian menarik diri dari Sinai sesuai dengan Perjanjian Camp David dengan Mesir, dan pindah ke Lembah Yordania.
Brigade 401 juga berpartisipasi dalam invasi Israel ke Lebanon, sebagai bagian dari Korps Timur, melintasi pegunungan Lebanon dan terlibat pertempuran Sultan Yacoub, dan mencapai jalan raya Beirut-Damaskus di Suriah.
Jumlah Korban
Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 36.050 jiwa dan 81.026 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Senin (27/5/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, seperti dilaporkan Anadolu.
Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023).
Israel memperkirakan, kurang lebih ada 136 sandera yang masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.
Sementara itu, lebih dari 8.000 warga Palestina yang masih berada di penjara-penjara Israel, menurut laporan The Guardian pada Desember 2023 lalu.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel