Israel Abaikan Kecaman Dunia atas Serangan ke Rafah, Tank-tank Israel Merangsek ke Pusat Rafah
Israel mengabaikan kecaman dunia Internasional atas serangan Israel baru-baru ini ke Rafah.
Penulis: Muhammad Barir
![Israel Abaikan Kecaman Dunia atas Serangan ke Rafah, Tank-tank Israel Merangsek ke Pusat Rafah](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/tank-tank-pasukan-israel-idf-21.jpg)
Israel Abaikan Kecaman Dunia atas Serangan Mereka ke Rafah, Tank-tank Israel Terus Merangsek ke Pusat Rafah
TRIBUNNEWS.COM- Israel mengabaikan kecaman dunia Internasional atas serangan Israel baru-baru ini ke Rafah.
Meski dikecam, Israel seolah tutup mata dan tutup kuping. Tank-tank Israel Terus Merangsek ke Gaza
Tank-tank Israel mencapai pusat Rafah ketika pembantaian memicu kemarahan global.
Masyarakat di beberapa negara turun ke jalan untuk mengutuk pembantaian warga sipil yang menjadi pengungsi di Israel pada hari Minggu
Israel terus melanjutkan operasinya di kota Rafah paling selatan di Gaza pada tanggal 28 Mei, meskipun ada kecaman internasional yang luas atas pembunuhan puluhan warga Palestina dalam serangan terhadap sebuah kamp tenda di kota yang terkepung.
Tank-tank Israel bergerak maju menuju lingkungan barat Rafah pada hari Senin malam.
Reuters mengutip penduduk yang mengatakan pada hari Selasa bahwa tank-tank kini telah mencapai pusat Rafah.
Pesawat-pesawat tempur terus membombardir kota tersebut pada tanggal 28 Mei, ketika tembakan artileri dan tank Israel menargetkan tenda-tenda di daerah Tal al-Sultan di barat laut Rafah – tempat pembantaian terjadi pada Minggu malam.
“Tujuh orang tewas, dan lainnya terluka, akibat penembakan artileri yang menargetkan kamp tenda bagi para pengungsi … di daerah Tal al-Sultan, barat laut kota Rafah,” kantor berita WAFA melaporkan pada hari Selasa.
Pengeboman Israel juga berlanjut di seluruh Gaza, termasuk di utara dan tengah jalur tersebut.
Setidaknya 40 warga Palestina tewas pada tanggal 26 Mei dalam serangan udara Israel di sebuah kamp tenda di Rafah barat laut.
Serangan Israel pada Minggu malam, yang dilakukan dengan lebih dari enam rudal, menyebabkan beberapa perempuan dan anak-anak tewas.
Daerah Rafah bahkan telah menjadi target serangan Israel, meski Israel sebelumnya menetapkan Rafah sebagai zona aman oleh Israel dan menampung ribuan pengungsi Palestina.
Pembantaian itu terjadi dua hari setelah Mahkamah Internasional (ICJ) memerintahkan Israel menghentikan serangan militernya di Rafah sebagai bagian dari kasus genosida yang diajukan oleh Afrika Selatan.
Pembunuhan brutal tersebut memicu kemarahan di seluruh dunia , dan pemerintah Arab dan internasional mengutuk serangan Israel terhadap pusat pengungsian padat penduduk.
“Operasi ini harus dihentikan. Tidak ada daerah yang aman di Rafah bagi warga sipil Palestina,” kata Presiden Prancis Emmanuel Macron pada hari Senin, seraya menambahkan bahwa dia “marah” dengan serangan itu.
Italia menyatakan “keputusasaan” atas terbunuhnya puluhan orang di Rafah. “Ada situasi yang semakin sulit, di mana rakyat Palestina diperas tanpa memperhatikan hak-hak laki-laki, perempuan dan anak-anak tidak bersalah yang tidak ada hubungannya dengan Hamas dan ini tidak dapat dibenarkan lagi,” kata Menteri Pertahanan Italia Guido Crosetto. TV Langit 24.
Masyarakat di AS, Perancis, Turki, dan negara lain turun ke jalan pada tanggal 27 Mei untuk memprotes pembantaian Israel di Rafah.
(Sumber: The Cradle)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.