Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Setelah Bakar 50 Pengungsi, Israel Kembali Menyerang Rafah, 20 Pengungsi Tewas Kena Peluru Artileri

Setelah melakukan serangan bom yang membakar 50 pengungsi Palestina, Israel tidak berhenti menyerang pengungsi.

Penulis: Muhammad Barir
zoom-in Setelah Bakar 50 Pengungsi, Israel Kembali Menyerang Rafah, 20 Pengungsi Tewas Kena Peluru Artileri
AFP/EYAD BABA
Warga Palestina berduka atas jenazah kerabat mereka yang tewas setelah serangan Israel terhadap kamp pengungsi internal di Rafah pada 27 Mei 2024, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Hamas Palestina. - Otoritas Palestina dan kelompok militan Hamas mengatakan serangan Israel terhadap sebuah pusat pengungsi menewaskan puluhan orang di dekat kota Rafah di selatan pada tanggal 26 Mei, sementara tentara Israel mengatakan pihaknya menargetkan militan Hamas. (Photo by Eyad BABA / AFP) 

Setelah Bakar 50 Pengungsi, Israel Kembali Mengebom Rafah, 20 Pengungsi Tewas Kena Peluru Artileri

TRIBUNNEWS.COM- Setelah melakukan serangan bom yang membakar 50 pengungsi Palestina, Israel tidak berhenti menyerang pengungsi.

Israel kembali mengebom Rafah di bagian Selatan pada Selasa (28/5/2024) pagi, sedikitnya 20 pengungsi meninggal dunia.

Serangan baru Israel terhadap kamp pengungsi menewaskan puluhan warga Gaza.

Serangan tersebut menargetkan wilayah di mana warga Palestina mengungsi akibat pemboman tanpa pandang bulu di kota Rafah di selatan.

Pasukan Israel kembali melakukan pembantaian di dekat kota Rafah paling selatan di Gaza pada sore hari tanggal 28 Mei, menewaskan lebih dari 20 warga Palestina dalam serangan ketiga dalam dua hari.

Menurut juru bicara Pertahanan Sipil Gaza, empat peluru artileri menargetkan tenda-tenda pengungsi Palestina di daerah pesisir Al-Mawasi di selatan jalur tersebut dan di sebelah barat Rafah.

BERITA REKOMENDASI

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan sedikitnya 20 orang tewas dalam serangan yang dilakukan dengan peluru artileri.

Warga Palestina telah melarikan diri ke Al-Mawasi untuk menghindari pemboman tanpa pandang bulu di Rafah.

Rekaman yang dibagikan di media sosial menunjukkan sejumlah mayat tergeletak di tanah sementara orang-orang di dekatnya berteriak dan berdoa.

Beberapa jam sebelumnya, tembakan artileri dan tank Israel menargetkan tenda-tenda di daerah Tal al-Sultan di barat laut Rafah, daerah yang sama di mana Israel melakukan pembantaian pada hari Minggu.

“Tujuh orang tewas, dan lainnya terluka, akibat penembakan artileri yang menargetkan kamp tenda bagi para pengungsi … di daerah Tal al-Sultan, barat laut kota Rafah,” kantor berita WAFA melaporkan pada hari Selasa.

Serangan mematikan terhadap Tal al-Sultan terjadi ketika pasukan Israel terus melanjutkan operasi mereka di Rafah, yang dimulai pada 7 Mei dan telah memaksa satu juta warga Palestina mengungsi.

Setidaknya 40 warga Palestina tewas pada tanggal 26 Mei dalam serangan udara Israel di sebuah kamp tenda di Rafah barat laut.

Serangan Israel pada Minggu malam menggunakan lebih dari enam rudal, dan menyebabkan beberapa wanita dan anak-anak tewas karena tubuhnya termutilasi dan terbakar.

Daerah yang menjadi target telah ditetapkan sebagai zona aman oleh Israel dan menampung ribuan pengungsi Palestina.

Pembantaian itu terjadi dua hari setelah Mahkamah Internasional (ICJ) memerintahkan Israel menghentikan serangan militernya di Rafah sebagai bagian dari kasus genosida yang diajukan oleh Afrika Selatan.

Masyarakat di AS, Perancis, Turki, dan negara lain turun ke jalan pada tanggal 27 Mei sebagai protes terhadap kekerasan yang dilakukan Israel.

(Sumber: The Cradle)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas