3 Tentara Israel Tewas setelah Kendaraannya Dihantam Rudal Brigade Al-Qassam
Israel menerbitkan tewasnya tiga tentara akibat ledakan alat peledak setelah rudal Brigade Al-Qassam hantam kendaraan tentara Israel.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Pertahanan Israel (IDF) melaporkan tiga tentara Israel tewas di Rafah, Jalur Gaza selatan pada Selasa (28/5/2024).
Tiga tentara Israel itu berasal dari Batalyon 50 di Brigade Nahal yang berpartisipasi dalam serangan besar di Rafah.
IDF mengidentifikasi ketiganya yaitu Ido Apel (21), Uri Bar Or (21), dan Amir Galilov (20).
Ketiganya tewas dalam ledakan alat peledak di sebuah gedung di kota Rafah, selatan Jalur.
Sebelumnya, Radio Angkatan Darat Israel mengungkapkan lima tentara Israel lainnya terluka, tiga di antaranya terluka parah.
Media itu melaporkan pasukan Israel dari Batalyon 50 di Brigade Nahal memasuki sebuah gedung di Rafah setelah sebuah rudal anti-tank diluncurkan ke arah kendaraan tersebut.
Rudal itu memicu ledakan alat peledak yang ditanam di dalam gedung dan menyebabkan tiga tentara Israel tewas dan lainnya luka berat.
Brigade Al-Qassam: 4 Tentara Israel Tewas dalam Penyergapan di Rafah
Sayap militer gerakan perlawanan Islam Palestina (Hamas), Brigade Al-Qassam, mengatakan para pejuangnya melakukan operasi kompleks pada Selasa (28/5/2024).
Brigade Al-Qassam memancing pasukan Israel untuk melakukan penyergapan di timur Rafah.
Selain itu, Brigade Al-Qassam mengatakan pejuangnya dapat menembak dua tentara Israel segera setelah bantuan datang.
"Kami menargetkan tentara Israel yang membarikade diri mereka di dalam sebuah rumah di daerah Al-Shoka, sebelah timur Rafah dengan peluru TBG," kata Brigade Al-Qassam.
Baca juga: Pakar Militer: 19 Brigade Israel Kelelahan di Gaza, Qassam Ubah Prinsip Tempur Jadi Silakan Masuk
Jumlah Korban
Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 36.096 jiwa dan 81.136 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Rabu (29/5/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, seperti dilaporkan Anadolu.
Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023).
Israel memperkirakan, kurang lebih ada 136 sandera yang masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.
Sementara itu, lebih dari 8.000 warga Palestina yang masih berada di penjara-penjara Israel, menurut laporan The Guardian pada Desember 2023 lalu.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel