Dua Muka AS: Getol Minta Gencatan Senjata, tapi Kirim Senjata yang Digunakan Israel Serang Rafah
Israel menggunakan senjata buatan Amerika Serikat (AS) untuk menyerang kamp pengungsi di Kota Rafah
Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Bobby Wiratama
Menurut empat pakar bom, dalam video itu tampak ekor bom berdiameter kecil buatan AS yang disebut GBU-39.
GBU-39 dibuat oleh perusahaan AS bernama Boeing dan merupakan senjata dengan akurasi yang tinggi.
“Dirancang untuk menyerang target penting strategis,” kata kata pakar bom bernama Chris Cobb-Smith kepada CNN pada hari Selasa.
“Menggunakan senjata apa pun, bahkan dalam ukuran ini, akan selalu memunculkan risiko di area padat penduduk.”
Mantan personel Angkatan Darat AS bernama Trevol Ball juga menyebut bom itu berjenis GBU-39.
“Bagian hulu ledak [bom] itu tampak jelas, dan bagian pemandu dan sayapnya sangat unik jika dibandingkan dengan bom lain,” ujar Ball.
“Saya melihat bagian aktuasi ekor dan segera tahu bahwa itu salah satu varian SDB/GBU-39.”
Baca juga: World Central Kitchen Terpaksa Berhenti Beroperasi usai Israel Gempur Rafah
Sementara itu, Pentagon atau Kementerian Pertahanan AS mengaku tidak mengetahui jenis bom yang digunakan.
“Saya tidak mengetahui jenis bom yang digunakan dalam serangan itu,” kata juru bicara Pentagon, Sabrina Singh.
AS jadi pemasok utama
Menurut data dari Stockholm International Peace Research Center, AS sudah lama menjadi pemasok utama senjata ke Israel.
Pasokan senjata AS terus mengalir ke Israel meski pemerintahan Joe Biden makin mendapat tekanan sehubungan dengan serangan Israel ke Gaza.
Bulan lalu Biden menandatangani RUU bantuan luar negeri yang isinya termasuk bantuan sebesar $26 miliar dalam konflik Israel-Palestina.
Rinciannya ialah $15 miliar untuk bantuan militer Israel, $9 miliar untuk bantuan kemanusiaan untuk Gaza, dan $2,4 miliar untuk operasi militer regional AS.
(Tribunnews/Febri)