Kim Jong Un Tembakkan Rudal Balistik Ke Wilayah Perbatasan, Korsel dan Jepang Siaga Perang
Kim Jong Un berdalih serangan itu dilakukan sebagai bentuk balasan atas tindakan "ofensif" AS dan Korsel.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, PYONGYANG – Korea Utara (Korut) kembali melakukan teror dengan menembakkan rentetan rudal balistik jarak pendek dari wilayah Pyongyang menuju Laut Timur yang berbatasan langsung dengan negara tetangga Korea Selatan dan Jepang.
Menurut laporan Kepala Staf Gabungan Korsel, sejak pagi tadi militer Korea Utara menembakkan sekitar 10 proyektil rudal balistik jarak pendek, rudal-rudal tersebut terbang sekitar 350 kilometer sebelum mendarat di perairan lepas pantai timur Korea Utara.
“Sepuluh rudal tersebut diluncurkan dari daerah Sunan sekitar pukul 06:14 pada ke arah timur,” kata kepala staf gabungan Korea Selatan .
“Hal itu jelas provokasi dari pihak Pyongyang dan sangat mengancam perdamaian dan stabilitas Semenanjung Korea,” imbuhnya sebagaimana dikutip dari Al Jazeera.
Baca juga: Kim Jong Un Dituduh Kirim 150 Balon Sampah dari Korea Utara ke Korea Selatan
Adapun peluncuran rudal tersebut terjadi tiga hari setelah Korea Utara menempatkan satelit mata-mata ke orbit yang berakhir dengan kegagalan serta upaya mengirim ratusan balon berisi sampah hingga tinja ke Korea Selatan.
Pimpinan Korut, Kim Jong Un berdalih serangan itu dilakukan sebagai bentuk balasan atas tindakan "ofensif" AS dan Korsel yang terus melakukan aktivitas yang melanggar kedaulatan dan keamanan nasional Korea Utara.
Seperti baru-baru ini Korsel dituding menyebarkan provokasi berbahaya berisi propaganda anti-Pyongyang lewat selebaran, makanan, obat-obatan, uang, radio mini, dan stik USB yang dikirim ke warga Korut melalui perantara pembelot.
“Kami akan segera bertindak ketika kedaulatan dan kepentingan keamanan negara dilanggar,” tegas Kim.
Korsel dan Jepang Siaga Perang
Menanggapi upaya Korut yang semakin agresif melakukan serangan Juru Bicara Departemen Luar Negeri Korea Selatan meminta Pyongyang untuk menahan diri dari tindakan provokatif dan kembali melakukan diplomasi.
Sementara itu pasca Korut menembakan rudal balistiknya, Penjaga pantai Jepang mengeluarkan peringatan keselamatan maritim dan mendesak kapal-kapal untuk berhati-hati jika menemukan benda jatuh.
“Jepang mengutuk keras peluncuran tersebut, yang merupakan pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB terhadap Korea Utara,” ujar PM Kishida.
Ketegangan di Semenanjung Korea telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir karena laju uji coba senjata Korea Utara, akibat serangkaian uji coba ini Korsel dan Jepang semakin meningkatkan kewaspadaan , mengantisipasi terjadinya perang.
Merespon serangan yang dilakukan Korut, Militer Amerika Serikat mengutuk peluncuran rudal balistik terbaru Korea Utara lantaran tindakan tersebut melanggar hukum dan mengganggu stabilitas.
“Kami terus memantau situasinya. Komitmen Amerika Serikat terhadap pertahanan ROK (nama resmi Korea Selatan) dan Jepang tetap kuat. AS mengutuk tindakan ini dan menyerukan kepada DPRK (nama resmi Korea Utara) untuk menahan diri dari tindakan yang melanggar hukum dan mendestabilisasi,” kata komando Indo-Pasifik Amerika Serikat.