Mengenal Koridor Philadelphi yang jadi Incaran Netanyahu, Kini Berhasil Dikuasai Israel
Pasukan Israel mengklaim telah berhasil menguasai Koridor Philadelphi. Lantas, apa itu Koridor Philadelphia yang jadi incaran Netanyahu?
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Nanda Lusiana Saputri
Pada tahun yang sama, sebuah perjanjian baru ditandatangani untuk mengatur keberadaan pasukan di koridor tersebut, sehingga memungkinkan terjadinya koordinasi keamanan Mesir-Israel.
Mesir mempertahankan jumlah pasukan yang terbatas di wilayah porosnya untuk mencegah infiltrasi dan penyelundupan.
Laporan terbaru menunjukkan, Israel mempunyai rencana untuk membangun penghalang bawah tanah di wilayah Koridor Philadelphi.
Kawasan strategis ini tetap menjadi titik fokus dalam perang Israel-Gaza yang sedang berlangsung, dengan kendali atas Koridor Philadelphi menjadi isu yang kontroversial dalam upaya mencapai stabilitas regional.
Mesir Peringatkan Israel
Baca juga: Israel Serang Rafah, Nilai Tukar Rupiah Diprediksi Makin Melemah ke Level Rp16.350
Sejak dimulainya perang, Kairo merasakan keinginan Israel untuk melancarkan operasi dari koridor tersebut untuk menyerang Gaza.
Dikutip dari L'Orient Today, Mesir telah memperingatkan Israel, mereka akan menganggap hal ini sebagai pelanggaran perjanjian internasional.
Namun demikian, media Israel mengungkapkan pada akhir Desember bahwa pasukan Israel telah melakukan operasi di dekat penyeberangan Karm Abu Salem (Kerem Shalom di sisi Israel), menggunakan Koridor Philadelphi.
Meskipun informasi ini diambil oleh banyak media regional, pihak berwenang Palestina dan pejabat Mesir dengan cepat membantahnya.
Dihadapkan pada penduduk yang sangat pro-Palestina, Kairo mendapati dirinya berada dalam posisi yang sulit.
Baca juga: Pakar Konflik Israel-Palestina Tuduh Mantan Presiden ICJ Bohong tentang Tuduhan Genosida Israel
Apakah harus menolak pemindahan paksa penduduk Gaza, terutama ke Sinai, namun tidak mampu sepenuhnya berpaling dari tetangganya, Israel, dan sekutunya, Amerika Serikat (AS).
Sementara Abdel Fattah al-Rezim Sisi membenci Ikhwanul Muslimin, tempat lahirnya Hamas.
(Tribunnews.com/Whiesa)