Serangan Tabrakan Mobil di Tepi Barat Tewaskan 2 Tentara Israel, Hamas: Respons Terhadap Kejahatan
Insiden tabrakan mobil di dekat kota Nablus, Tepi Barat, mengakibatkan dua tentara Israel tewas.
Penulis: Nuryanti
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Serangan tabrakan mobil terjadi di dekat kota Nablus di Tepi Barat yang diduduki pada Rabu (29/5/2024).
Tentara Israel sebelumnya melaporkan adanya serangan tabrakan mobil di dekat pemukiman Israel di luar Nablus.
Mereka kemudian mengatakan kepada AFP bahwa dua warga Israel tewas, dilansir Arab News.
Menurut media Israel, tentara melancarkan perburuan terhadap tersangka penyerang, ketika kekerasan di Tepi Barat berkobar selama perang Israel melawan Hamas di Gaza.
2 Tentara Israel Tewas
Investigasi awal terhadap insiden tabrakan mobil di dekat kota Nablus, Tepi Barat, menunjukkan dua tentara Israel yang tewas dalam serangan itu.
Dua tentara Israel tersebut tertabrak saat memeriksa mobil di pos pemeriksaan.
Sopir itu membalikkan kendaraannya segera setelah menabrak mereka.
Sang sopir kemudian melarikan diri kembali ke kota tanpa tentara Israel melepaskan tembakan ke arahnya, kata sumber keamanan.
Berdasarkan penyelidikan yang diberikan kepada Kepala Staf IDF Herzi Halevi saat berkunjung ke lokasi penyerangan, tentara tersebut dipukul saat memeriksa mobil lain.
Dikutip dari Haaretz, pasukan di dekatnya tidak menembaki pelaku karena tidak mengerti apa yang terjadi, dan membiarkannya pergi.
Baca juga: Mengenal Koridor Philadelphi yang jadi Incaran Netanyahu, Kini Berhasil Dikuasai Israel
Menurut sumber keamanan, pengemudi tersebut menyerahkan diri ke Otoritas Palestina pada Rabu malam, namun belum diserahkan ke Israel.
Sementara itu, Hamas menyambut baik serangan di dekat Nablus tersebut.
"Itu adalah respons alami terhadap kejahatan musuh," ungkap Hamas dalam sebuah pernyataan, Rabu.
Update Perang Israel-Hamas
Diberitakan Al Jazeera, pertempuran jalanan yang sengit dan pemboman Israel terus berlanjut di Rafah sehari setelah tank-tank meluncur ke pusat kota Gaza selatan yang menampung ratusan ribu warga sipil.
Serangan Israel telah menewaskan 37 warga Palestina, sebagian besar berada di tenda.
Militer Israel mengatakan pihaknya telah menguasai seluruh perbatasan Gaza dengan Mesir – yang dikenal sebagai Koridor Philadelphi – yang menandakan bahwa Israel telah memperdalam invasi darat meskipun ada kecaman internasional.
Perang di Gaza bisa memakan waktu tujuh bulan lagi untuk mencapai “penghancuran kekuatan Hamas”, kata penasihat keamanan nasional Israel Tzachi Hanegbi.
Angkatan udara Israel mengebom dan membunuh dua paramedis dari Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina ketika mereka berusaha menyelamatkan orang-orang yang terluka di Tal as-Sultan, sebelah barat Rafah.
Israel telah membunuh 66 warga Palestina dalam empat hari serangan di “zona aman” di Rafah, banyak perempuan dan anak-anak menjadi korbannya.
Baca juga: Kapal Mitra Israel Jadi Korban Amukan Houthi, Ditembak Rudal Ghadr Nyaris Tenggelam di Laut Merah
Lebih dari 50 pakar PBB menyerukan “tindakan internasional yang tegas”, termasuk sanksi dan embargo senjata terhadap Israel, setelah serangan Israel yang menewaskan 45 warga Palestina di Rafah.
Otoritas Pertanahan Israel telah menginstruksikan UNRWA untuk mengosongkan kantor pusatnya di Yerusalem Timur yang diduduki dalam waktu 30 hari, dan juga mengklaim bahwa badan PBB tersebut berhutang $7,3 juta karena beroperasi di tanah Israel tanpa izin selama tujuh tahun.
Setidaknya 36.171 warga Palestina tewas dan 81.420 luka-luka dalam perang Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023.
Jumlah korban tewas di Israel akibat serangan Hamas setidaknya 1.139 orang dengan puluhan orang masih ditawan di Gaza.
(Tribunnews.com/Nuryanti)