Iron Dome Israel Kebobolan, Drone Hizbullah Bakar Nahariya di Galilea Barat
Israel mengumumkan kegagalan Iron Dome mencegat pawai drone Hizbullah yang membakar Nahariya, Galilea Barat pada Minggu malam.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Whiesa Daniswara

TRIBUNNEWS.COM - Tentara Israel mengumumkan kegagalan mencegat drone yang diluncurkan Hizbullah Lebanon di Nahariya di Galilea Barat, wilayah utara Palestina yang diduduki.
Kegagalan tersebut menyebabkan kebakaran terjadi di daerah Nahariya dan sekitarnya.
Media Israel, Channel13 Israel, memperlihatkan video yang menunjukkan sebuah drone menyerang sasaran di Nahariya.
Selain itu, terlihat video lain yang menunjukkan api berkobar di area yang sama di mana serangan terjadi.
Setidaknya ada 4 intersepsi Iron Dome di Nahariya, yang secara resmi menjadi garis tembak Hizbullah.
Kerusakan terjadi pada salah satu bangunan di zona industri, selain kebakaran di daerah tersebut akibat peluncuran rudal dan drone.
Setelah serangan itu, sirene peringatan serangan udara berbunyi lagi di wilayah Nahariya karena takut akan serangan drone Hizbullah yang diluncurkan dari Lebanon selatan.
Terdengar ledakan kuat di Haifa akibat serangan tersebut.
Israel langsung mengevakuasi penduduk setempat dari wilayah tersebut karena khawatir adanya serangan lagi.
“Hari ini terjadi sirene dan tembakan di seluruh wilayah utara dan serangan rudal yang intens ke arah Galilea. Puluhan ribu penduduk memasuki tempat-tempat yang dibentengi," lapor Channel 12 Israel.
Sementara Channel 13 Israel menggambarkan proses evakuasi itu memberikan Hizbullah 'tiket' untuk menyerang wilayah tersebut.
Baca juga: Balas Pukulan Israel, Pawai Drone Hizbullah Lumpuhkan Radar Iron Dome di Golan
“Pemikiran tentara Israel dan front utara saat ini adalah bahwa kita terlalu mempercepat proses evakuasi dan memberi Nasrallah (pemimpin Hizbullah) hadiah yang sangat besar," lapor Channel 13 Israel.
Wali Kota Nahariya meminta pemerintah Israel segera menyelesaikan kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas di Jalur Gaza.
“Tidak mungkin hidup seperti ini, dan kita harus mendiskusikan keluar dari Jalur Gaza secara sepihak," kata Wali Kota Nahariya, seperti dilaporkan Radio Angkatan Darat Israel, Minggu (2/6/2024) malam.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.