Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sejak 7 Oktober 2023, Pasukan Israel Tangkapi Hampir 9.000 Warga Palestina di Tepi Barat

Sejak perang meletus 7 Oktober 2023, militer Israel telah menangkapi 8,985 warga Palestina di Tepi Barat.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Sejak 7 Oktober 2023, Pasukan Israel Tangkapi Hampir 9.000 Warga Palestina di Tepi Barat
HAZEM BADER / AFP
Tentara Israel dikerahkan menyusul bentrokan antara warga Palestina (tidak dalam gambar) dan pemukim Israel yang mendirikan tenda di tanah di desa Halhoul utara Hebron di Tepi Barat yang diduduki, pada 1 Agustus 2023. 

TRIBUNNEWS.COM - Saat Israel mencari cara membawa pulang sandera yang dibawa Hamas pada 7 Oktober lalu, ribuan warga Palestina ditangkapi oleh pasukan militer Israel.

Tak hanya itu, rumah mereka pun dirusak dan dihancurkan.

Dilansir UPI.com, Masyarakat Tahanan Palestina atau The Palestinian Prisoner's Society, organisasi nirlaba di Ramallah, berkata ada seorang anak kecil di antara 10 orang yang ditangkap dalam penggerebekan pada Sabtu (1/6/2024).

Kini, jumlah warga Palestina yang ditangkap Israel menjadi 8.985 orang, menurut perhitungan organisasi tersebut.

"Jumlah ini mencakup mereka yang ditahan di rumah, melalui penghalang militer, mereka yang dipaksa menyerah di bawah tekanan, dan mereka yang disandera," kata The Palestinian Prisoner's Society di media sosial.

Pada November 2023, kelompok hak asasi manusia Amnesty International mengatakan, setelah perang pecah, pihak berwenang Israel secara dramatis meningkatkan aktivitas "penahanan administratif", di mana orang-orang ditangkap tanpa tuduhan yang jelas.

Amnesty International telah mendokumentasikan kasus-kasus tentara Israel yang menyiksa tahanan Palestina, termasuk pemukulan hebat dan penghinaan.

Berita Rekomendasi

Kelompok hak asasi manusia mengatakan penyiksaan semacam itu telah terjadi selama beberapa dekade, bahkan sebelum serangan Hamas pada 7 Oktober.

Pasukan Israel (IDF) di Tepi Barat. Pada Selasa (21/5/2024) IDF mengerahkan seribu tentara ke Jenin dalam sebuah operasi militer yang mendapat perlawanan sengit milisi Palestina, termasuk Brigade Jenin-Brigade Al-Quds, sayap militer kelompok PIJ.
Pasukan Israel (IDF) di Tepi Barat. Pada Selasa (21/5/2024) IDF mengerahkan seribu tentara ke Jenin dalam sebuah operasi militer yang mendapat perlawanan sengit milisi Palestina, termasuk Brigade Jenin-Brigade Al-Quds, sayap militer kelompok PIJ. (khaberni/HO)

Pasukan Israel juga telah menahan jurnalis dan lebih dari selusin petugas kesehatan di Gaza, kata Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina pada Maret.

"Otoritas pendudukan terus meningkatkan kebijakan penahanan jurnalis menjadi ancaman dan serangan lapangan, penahanan dan penganiayaan, mengingat perang genosida yang terus berlanjut terhadap rakyat kami di Gaza," kata Masyarakat Tahanan Palestina.

Organisasi nirlaba tersebut mengatakan sekitar 80 jurnalis telah ditangkap dan sekitar 49 masih ditahan.

Baca juga: 17 Negara Larang Warga Israel Masuk Wilayah Mereka, Murka atas Genosida di Gaza

Di antara jurnalis yang ditangkap, tiga perempuan – Ikhlas Saleha, Bushra Tallawil, dan Asma Harish – berada di bawah penahanan administratif.

Jurnalis Rola Husnain masih menjadi tahanan rumah.

"Wartawan yang ditangkap di penjara-penjara pendudukan dan kamp-kampnya menghadapi semua tindakan balas dendam dan hukuman yang dikenakan pada tahanan dan tahanan secara umum, di samping penyiksaan dan penghinaan, kebijakan kelaparan dan kejahatan medis sistematis," kata kelompok tersebut.

Sementara itu, pakar hak asasi manusia di PBB telah menyatakan kekhawatirannya atas perlakuan terhadap perempuan dan anak perempuan di Gaza yang menjadi sasaran eksekusi di luar hukum oleh militer Israel.

Kekerasan seksual yang dilakukan tentara Israel terhadap perempuan Palestina telah didokumentasikan sejak sebelum perang dimulai.

Sejak perang, setidaknya dua tahanan Palestina mengatakan mereka mengalami kekerasan seksual sementara yang lain diancam.

Update Perang Israel-Hamas

Sementara itu, berikut perkembangan terbaru perang Israel-Hamas di Gaza, mengutip Aljazeera.

- Empat orang tewas dalam serangan udara Israel di kamp pengungsi Nuseirat.

Enam wanita serta anak-anak dilaporkan tewas dalam serangan di dekat kamp pengungsi Bureij di Gaza tengah.

- Serangan semalam terhadap rumah-rumah penduduk di Khan Younis menewaskan 12 orang tambahan, termasuk sedikitnya tiga anak-anak.

Gambar selebaran yang dirilis oleh tentara Israel pada 18 Januari 2024 menunjukkan tentara Israel beroperasi di daerah Khan Yunis di selatan Jalur Gaza di tengah berlanjutnya pertempuran antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas. (Photo by Israeli Army / AFP)
Gambar selebaran yang dirilis oleh tentara Israel pada 18 Januari 2024 menunjukkan tentara Israel beroperasi di daerah Khan Yunis di selatan Jalur Gaza di tengah berlanjutnya pertempuran antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas. (Photo by Israeli Army / AFP) (AFP/-)

- "Kami tidak akan menerima kekuasaan Hamas di Gaza pada tahap apa pun," kata Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant.

Gallant merupakan salah satu dari dua pemimpin Israel yang menghadapi surat perintah penangkapan dari Pengadilan Kriminal Internasional, bersama tiga pemimpin Hamas.

- Juru bicara Hamas Osama Hamdan menyambut baik proposal gencatan senjata yang diumumkan oleh Presiden AS Joe Biden.

Ia menyebutnya sebagai hal yang positif tetapi mengatakan kepada Al Jazeera pada Minggu, kelompok tersebut belum menerima dokumen tertulis apa pun.

- Tim penyelamat menemukan 50 jenazah lagi di kamp pengungsi Jabalia, beberapa hari setelah pasukan Israel mengakhiri operasi tiga minggu di daerah tersebut.

- Setidaknya 36.439 warga Palestina tewas dan 82.627 luka-luka dalam perang Israel di Gaza sejak 7 Oktober.

Jumlah korban tewas di Israel akibat serangan Hamas setidaknya 1.139 orang, dengan puluhan orang masih ditawan di Gaza.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas