Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jenderal IDF: Dikeroyok 6 Front Pertempuran, 3 Ribu Rudal Tiap Hari akan Meluncur ke Israel

Selain menghadapi milisi Suriah, Irak, Lebanon, dan Yaman, potensi Yordania dan Mesir melawan Israel juga besar terjadi. IDF dikeroyok enam front

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Jenderal IDF: Dikeroyok 6 Front Pertempuran, 3 Ribu Rudal Tiap Hari akan Meluncur ke Israel
tangkap layar ap
Tentara IDF Israel dalam Perang kedua melawan Lebanon. Israel mengancam akan melancarkan perang ketiga seiring intensifnya serangan roket Hizbullah ke pemukiman Yahudi di utara Israel. 

Jenderal IDF: 3 Ribu Rudal dan Drone Akan Diluncurkan dari Lebanon, Suriah, Irak, dan Yaman ke Israel

TRIBUNNEWS.COM - Seorang Jenderal Tentara Israel dari pasukan cadangan (Reserve) memperingatkan ketidakmampuan tentara pendudukan Israel untuk melawan “kemungkinan perang regional di kawasan merujuk pada eskalasi yang sedang berlangsung dengan gerakan perlawanan Hizbullah di Lebanon.

Dia juga menyoroti penolakan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu terhadap kesepakatan pertukaran tahanan dengan Gerakan Perlawanan Hamas di Gaza.

Dalam sebuah artikel di surat kabar Maariv, Jenderal Cadangan Yitzhak Brik mengatakan, “Israel kalah perang di front Gaza dengan Hamas, sebagian faktornya karena terkikisnya pasukan darat kami dalam 20 tahun terakhir.”

Baca juga: Israel Banjir Serangan Regional: Perlawanan Irak Hajar Eilat di Selatan, Hizbullah Gempur Utara

Brick – yang oleh Israel disebut sebagai “Nabi Kemurkaan” karena prediksinya mengenai serangan 7 Oktober – percaya kalau “Israel tidak siap menghadapi perang regional yang mungkin meletus karena eskalasi yang sedang berlangsung dengan Hizbullah di Lebanon".

Sebagai catatan, konfrontasi dengan Hizbullah terjadi karena alasan pembelaan milisi tersebut terhadap perlawanan milisi Palestina, Hamas Cs atas, agresi Israel di Gaza.

HIzbullah menyatakan, akan tetap menyerang Israel sampai pendudukan angkat kaki dari Gaza.

BERITA TERKAIT

Dalam konteks tersebut, sikap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang bersikeras perang jalan terus - dengan mengabaikan usulan yang dilontarkan Amerika Serikat soal pertukaran tahanan demi terciptanya gencatan senjata - malah memperburuk situasi.

"Dengan Benjamin Netanyahu terus menolak kesepakatan pertukaran tahanan dengan Hamas (menambah ketidaksiapan Israel menghadapi perang regional berkepanjangan)," kata Brick.

Brick, yang sebelumnya menjabat sebagai komandan brigade di pasukan lapis baja tentara pendudukan Israel, menegaskan, “Perang regional akibat eskalasi yang sedang berlangsung jauh lebih dekat daripada yang diyakini Israel, dan merupakan ancaman langsung terhadap Negara Israel.”

Baca juga: Al Qassam Ledakkan Ladang Ranjau Saat Dijejali Pasukan IDF di Rafah, Tentara Israel Hujan Mortir

KRISIS KRONIS - Petugas medis Israel mengevakuasi tentara IDF yang terluka. Layanan kesehatan Israel dilaporkan dalam situasi krisis kronis karena banyaknya korban IDF yang terluka dalam perang Gaza melawan Hamas.
KRISIS KRONIS - Petugas medis Israel mengevakuasi tentara IDF yang terluka. Layanan kesehatan Israel dilaporkan dalam situasi krisis kronis karena banyaknya korban IDF yang terluka dalam perang Gaza melawan Hamas. (Photo credit: Noam Revkin Fenton/Flash90)

Skenario Horor Petempuran di Enam Front

Mantan jenderal Israel itu mengatakan prediksi nyata jika perang regional di kawasan pecah saat Israel bersikeras melanjutkan Perang Gaza.

"Dalam kerangka perang ini, lebih dari 3.000 rudal, peluru, dan drone akan diluncurkan setiap hari dari Lebanon, Suriah, Irak, dan Yaman ke wilayah dalam negeri Israel, yang merupakan pusat populasi," katanya.

Dia menambahkan, “Musuh juga akan melakukan segala dayanya untuk menghancurkan pembangkit listrik dan air, fasilitas penyimpanan bahan bakar dan gas, infrastruktur, transportasi dan industri, termasuk kamp IDF di darat, udara dan laut, dan akan menghancurkan negara kita.”

Dia juga menunjukkan kemungkinan Iran dan Hizbullah mengeksploitasi front Yordania, dan juga kemungkinan tersulutnya front Mesir karena buruknya hubungan dengan mereka, selain bergabungnya Palestina pada tahun 1948 dalam konfrontasi tersebut, dan menekankan ketidakmampuan pendudukan untuk bertarung di 6 front.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas