10 Drone Hizbullah Jebol Pertahanan Iron Dome, Hantam Barak IDF, 9 Prajurit Israel Dilaporkan Tewas
Setidaknya ada 10 drone Hizbullah tersebut berhasil menembus lapisan pertahanan Israel yang digawangi sistem kubah besi "Iron Dome".
Penulis: Malvyandie Haryadi
"Tidak ada alarm peringatan yang berbunyi. Tiba-tiba ledakan drone menyala, pasukan Israel bergegas menyelamatkan diri."
TRIBUNNEWS.COM, TEL AVIV - Sirene alarm peringatan serangan udara tidak menyala ketika sejumlah drone yang dilepaskan kelompok pejuang muslim Syiah, Hizbullah, menghantam sasaran di Horfish, Galilea, Israel utara.
Dalam serangan yang terjadi Rabu malam waktu setempat (5/6/2024), Hizbullah langsung menargetkan barak IDF di Horfish, menyebabkan korban jiwa, dan ambulans sedang dalam perjalanan.
Sumber-sumber yang dikutip media Israel membenarkan bahwa pesawat tak berawak Hizbullah yang berkeliaran menyerang pangkalan tersebut.
Diberitakan setidaknya ada 10 drone Hizbullah tersebut berhasil menembus lapisan pertahanan Israel yang digawangi sistem kubah besi "Iron Dome".
Korban akibat serangan drone Hizbullah terhadap barak tentara Israel Horfish:
- 9 kematian, 24 luka-luka, termasuk:
- 5 tentara dalam kondisi kritis,
- 3 tentara dalam kondisi sangat serius,
- 16 tentara dengan luka sedang hingga ringan.
Sejumlah analis militer berpendapat yang dilakukan Hizbullah belakangan ini untuk menguji kemampuan Israel jika mereka pada akhirnya harus konfrontasi terbuka.
"Serangan terhadap Horfish pada hari Rabu merupakan eskalasi yang berbahaya. Terlukanya banyak orang menggambarkan bagaimana musuh-musuh Israel berupaya meningkatkan persenjataan mereka dan juga menguji berbagai jenis metode serangan," tulis Jerusalem Post.
Eskalasi Hizbullah baru-baru ini terhadap Israel adalah bagian dari kampanye selama hampir delapan bulan yang menggunakan roket, rudal, dan drone untuk menyerang Israel.
Pada bulan April, enam bulan setelah perang di Gaza dan setelah enam bulan serangan Hizbullah, jumlah proyektil yang diluncurkan oleh Hizbullah telah mencapai 3.000. Saat ini, jumlahnya kemungkinan mencapai 4.000.
"Diprediksi di gudang senjata Hizbullah mungkin berjumlah 150.000 proyektil, namun kebanyakan dari senjata-senjata ini tidak memiliki teknologi presisi," klaim Jerusalem Post.
Media tersebut mengakui, Hizbullah telah meningkatkan persenjataannya dalam beberapa tahun terakhir.
Mereka memperoleh amunisi berpemandu presisi dan memiliki sejumlah besar rudal anti-tank, serta drone. Penting untuk dipahami bahwa ketika Hizbullah melakukan serangannya saat ini, mereka menggunakan sejumlah senjata presisi.
Senjata presisi ini memungkinkan Hizbullah untuk menyerang dengan tepat apa yang ingin mereka serang.