TRIBUNNEWS.COM - Kelompok Hizbullah Lebanon mengumumkan keberhasilannya menargetkan sistem pertahanan Israel, Iron Dome di Ramot Naftali dengan rudal berpemandu, The New Arab melaporkan.

Saluran TV Lebanon, Al-Manar, mempublikasikan video serangan tersebut, Kamis (6/6/2024).

Dikatakan video tersebut dirilis oleh media militer Hizbullah, memperlihatkan proyektil yang mengenai peluncur Iron Dome.

Sistem Iron Dome adalah komponen penting dari infrastruktur pertahanan Israel, yang dirancang untuk mencegat dan menetralisir ancaman yang masuk, termasuk roket dan rudal.

Tetapi karena layar langsung berubah menjadi abu-abu, tidak diketahui tingkat kerusakannya.

Belum bisa dipastikan apakah benar peluncur rudal itu terkena serangan Hizbullah.

Beberapa pakar menyebut peluncur itu hanyalah decoy atau umpan.

Tetapi Joe Truzman, analis dari FDD, yang berfokus pada kelompok bersenjata Palestina dan proksi Iran, nampak yakin rudal Hizbullah memang mengenai Iron Dome Israel.

"Nampaknya Hizbullah memang mengenai peluncur Iron Dome dengan rudal berpemandu," tulisnya di X, Kamis.

"Ini pertama kalinya saya mengamati peluncur Iron Dome terkena serangan."

"Sebelumnya, kelompok bersenjata Palestina sudah mencoba melakukannya selama bertahun-tahun tetapi saya belum melihat bukti mereka berhasil melakukannya."

Baca juga: Benny Gantz Peringatkan Para Pemukim Israel di Utara Bersiap untuk Perang dengan Hizbullah Lebanon

Meskipun Hizbullah bersikeras pada keberhasilan operasi mereka, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyatakan bahwa mereka tidak mengetahui adanya kerusakan yang terjadi pada peluncur Iron Dome, i24 News melaporkan.

Meski begitu, tentara Israel mengatakan pada hari Kamis bahwa seorang tentara tewas dalam serangan pesawat tak berawak yang diluncurkan oleh Hizbullah, kematian terbaru dalam bentrokan perbatasan selama berbulan-bulan.

"Sersan Staf Refael Kauders jatuh dalam pertempuran di utara pada hari Rabu," kata militer Israel di situsnya.