Netanyahu akan Pidato di Kongres AS, Diperkirakan Jadi Pidato Kontroversial saat Perang Israel-Hamas
Kongres AS secara resmi mengundang Netanyahu untuk berbicara di hadapan anggota parlemen.
Penulis: Nuryanti
Editor: Whiesa Daniswara
Biden, yang mencalonkan diri kembali pada bulan November, mendapat tekanan politik dari sayap kiri partainya untuk berbuat lebih banyak guna meyakinkan Israel agar membatasi perangnya di Gaza.
Biden baru-baru ini mengumumkan desakan pemerintahannya untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata yang akan memulai penghentian permusuhan selama enam minggu di Gaza.
Rencana tiga bagian yang diumumkan Joe Biden pekan lalu akan mencakup “lonjakan” bantuan kemanusiaan, serta pertukaran beberapa sandera dengan tahanan Palestina sebelum perang berakhir secara permanen.
Namun, usulan tersebut mendapat tentangan keras dari beberapa anggota pemerintah Israel, sehingga menimbulkan keraguan bahwa kesepakatan dapat dicapai.
Sebagai informasi, kunjungan Netanyahu terjadi ketika hubungan dengan AS semakin tegang, terutama di kalangan tokoh Demokrat AS.
Beberapa pemimpin progresif, seperti Senator Bernie Sanders dari Vermont, mengatakan mereka bermaksud memboikot pidato Netanyahu sebagai protes atas tindakan Israel di Jalur Gaza.
Baca juga: Indonesia Kecam Aksi Provokatif Sipil Israel yang Serbu Masjid Al Aqsa saat Acara Pawai Bendera
Netanyahu terakhir kali berbicara di hadapan Kongres AS pada tahun 2015, ketika kedua majelis tersebut dikendalikan oleh Partai Republik.
Dia menggunakan kesempatan itu untuk mengkritik Presiden Barack Obama, seorang Demokrat, yang mengejar kesepakatan dengan sekutu AS dan Iran untuk membatasi program nuklir Teheran.
Update Perang Israel-Hamas
Dilansir Al Jazeera, serangan udara Israel terhadap sekolah yang dioperasikan PBB yang menampung pengungsi Palestina di Gaza tengah menewaskan 33 orang.
Tentara Israel mengatakan pejuang Hamas juga berada di tempat perlindungan.
Mediator Mesir dan Qatar mengatakan mereka berharap Hamas akan memberikan tanggapan terhadap proposal gencatan senjata terbaru, karena tekanan terus meningkat untuk mencapai kesepakatan.
Baca juga: Isinya Diubah, Israel Tolak Proposal Joe Biden soal Gencatan Senjata dengan Hamas
Rumah Sakit Al-Aqsa di Deir el-Balah adalah “kapal yang tenggelam” – penuh dengan korban luka dan tewas – setelah berhari-hari serangan tak henti-hentinya oleh pasukan Israel di Gaza tengah, kata Doctors Without Borders (MSF).
Setidaknya 36.654 orang telah tewas dan 83.309 orang terluka dalam perang Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023.
Revisi jumlah korban tewas di Israel akibat serangan Hamas mencapai 1.139 orang, dengan puluhan orang masih ditawan di Gaza.
(Tribunnews.com/Nuryanti)