Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Protes Israel, Belasan Pria Bertopeng Serang KFC di Bagdad Irak

Beberapa hari sebelumnya, kekerasan serupa terjadi di Lee's Famous Recipe Chicken and Chili House, semua merek Amerika yang populer di ibu kota Irak.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Protes Israel, Belasan Pria Bertopeng Serang KFC di Bagdad Irak
Via Al Arabiyah
Restoran cepat saji KFC diserang di Bagdad, Irak 27 Mei 2024. /Reuters 

Pasukan Irak yang dipersenjatai dengan senapan serbu dan didukung oleh kendaraan lapis baja dengan senapan mesin kini menjaga lokasi dan bangunan yang menjadi sasaran serangan.

Dua pejabat dari milisi yang didukung Iran di Irak mengkonfirmasi kepada The Associated Press bahwa para penyerang adalah pendukung mereka dan bahwa tujuan mereka adalah untuk mempromosikan boikot terhadap merek-merek Amerika dan menghalangi kehadiran mereka di negara tersebut.

Hal ini juga merupakan upaya untuk meningkatkan citra milisi, kata para pejabat yang enggan disebutkan namanya sesuai dengan peraturan kelompok mereka.

Abu Ali al-Askari, juru bicara kelompok paramiliter Kataib Hizbullah yang didukung Iran, mendesak para pendukungnya untuk menyingkirkan “afiliasi spionase Israel yang mengenakan pakaian sipil” – merujuk pada bisnis dan organisasi yang dianggap terkait dengan AS dan Israel. .

Essa Ahmad, yang mengorganisir lebih dari 30 protes untuk mendukung Gaza, mengatakan dalam rapat umum di Baghdad baru-baru ini bahwa ia dan aktivis pemuda lainnya ingin warga Irak memboikot produk-produk “yang mendukung Israel,” meskipun ia mengatakan mereka tidak memaafkan kekerasan.

Analis politik Ihsan al-Shammari melihat penargetan merek-merek AS dan Barat berperan dalam persaingan yang telah berlangsung puluhan tahun antara Teheran dan Washington.

“Serangan-serangan ini memiliki tujuan politik,” katanya.

BERITA TERKAIT

Mereka mengirimkan pesan “bahwa setiap investasi atau kehadiran perusahaan-perusahaan Barat di Irak tidak dapat bertahan.”

Perpanjang Serangan ke Gaza

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mensinyalkan bahwa Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu sengaja perpanjang perang demi langgengkan kekuasan.

Biden menegaskan masyarakat memiliki semua alasan bahwa Netanyahu memperlama perang di Gaza demi tetap berkuasa di Israel.

Kepemimpinan Netanyahu memang terus digoyang, sejak keputusannya merombak sistem hukum Israel.

Puncaknya, serangan Hamas ke wilayah selatan Israel yang membunuh 1.200 orang, dan pembebasan sandera Israel yang belum juga usai membuat Netanyahu menjadi “sasaran tembak” warganya.

Netanyahu pun semakin ditekan oleh internasional karena serangan Israel ke Gaza, yang tak kunjung usai meski telah menelan korban jiwa lebih dari 36.000 orang.

Sinyal itu diungkapkan Biden setelah dirinya diwawancarai majalan Time yang terbit, Selasa (4/6/2024).

Dilansir dari The Times of Israel, Biden awalnya mengungkapkan ia enggan berkomentar mengenai hal itu.

Namun, ia pun secara mengejutkan menambahkan pernyataannya.

“Ada banyak alasan bagi masyarakat untuk memiliki kesimpulan untuk itu,” ujar Biden.

Sumber: Al Arabiyah/AP

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas