Menhan AS Ungkap Alasan Mendukung Ukraina Hingga 'Tetes Darah Penghabisan'
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengungkapkan alasan negaranya bersikeras membantu Ukraina hingga 'tetes darah penghabisan'.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengungkapkan alasan negaranya bersikeras membantu Ukraina hingga 'tetes darah penghabisan'.
Hal itu dilakukan untuk keamanan dunia. Ia menekankan bila dibiarkan, penguasa Rusia Vladimir Putin tidak mungkin berhenti di Ukraina.
“Dan Ukraina penting bukan hanya untuk tujuan Ukraina saja, bukan untuk Eropa saja – ini penting bagi kita dan penting bagi seluruh dunia. Jadi, kita harus memastikan bahwa Putin tidak memiliki kemampuan untuk menginjak-injak Ukraina karena sebagai negara Presiden mengatakan ada peluang bagus, hampir pasti, bahwa Putin tidak akan berhenti di situ. Dia akan terus melakukan tindakan agresi lainnya,” kata Austin dikutip dari Pravda, Sabtu (8/6/2024).
Mengizinkan pasukan Ukraina melakukan serangan terbatas di wilayah Rusia dengan senjata yang dipasok AS akan "sangat, sangat membantu Ukraina di masa depan".
Komentar Austin muncul beberapa hari setelah Presiden AS Joe Biden memberikan izin kepada Ukraina untuk melakukan serangan terbatas terhadap sasaran di Rusia dengan senjata yang dipasok AS.
“Apa yang kami lakukan adalah memberi Ukraina kemampuan untuk melawan tembakan, membalas pasukan Rusia yang menembaki mereka, dan mampu mengeluarkan baterai artileri mereka saat mereka menembaki Ukraina,” kata ujarnya.
Ketika ditanya apakah dukungan terhadap Ukraina di AS telah berkurang, Austin mengatakan bahwa ia yakin ada “dukungan kuat untuk Ukraina” di antara kedua partai politik meskipun Kongres membutuhkan waktu lama untuk meloloskan paket bantuan keamanan.
Baca juga: Rusia Tangkap Peneliti Prancis di Sebuah Restoran Karena Dicurigai Bagian dari Intelijen
Sebelumnya, setelah memberikan izin terbatas kepada Ukraina untuk menggunakan senjata AS untuk menyerang wilayah Rusia, Biden menyatakan penolakannya terhadap potensi serangan jauh ke dalam wilayah Rusia dengan persenjataan yang dipasok AS.
Gedung Putih sebelumnya telah menjelaskan bahwa izin AS untuk menggunakan senjata yang dipasok AS tidak hanya berlaku di wilayah perbatasan Oblast Kharkiv tetapi juga Oblast Sumy.
Pada saat yang sama, otorisasi tersebut tidak berlaku untuk rudal ATACMS jarak jauh.
Sementara itu, Kiev ingin merundingkan perpanjangan cakupan izin ini.