Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

AS Potong Jalur Negosiasi, Tak Ajak Israel, Berunding Langsung dengan Hamas demi Pembebasan Sandera

Para pejabat tidak yakin mengenai apa yang mungkin diberikan Amerika kepada Hamas sebagai imbalan atas pembebasan tawanan Amerika, kata laporan itu.

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in AS Potong Jalur Negosiasi, Tak Ajak Israel, Berunding Langsung dengan Hamas demi Pembebasan Sandera
IDF/Press
Tentara Israel (IDF) mengawal para sandera yang dibebaskan dari Nuseirat, Gaza Tengah, Sabtu (8/6/2024). Demi empat sandera ini, IDF membombardir wilayah tersebut yang menewaskan 270 orang warga Palestina. Bombardemen dilakukan saat penyamaran pasukan IDF terbongkar oleh milisi perlawanan Palestina. 

Delapan bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur akibat blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan.

Pengakuan Dua Sandera Israel yang Dibebaskan

Dua dari empat sandera membagikan ceritanya setelah dibebaskan oleh Israel dalam pembantaian 274 warga Palestina selama operasi militer Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di kamp Nuseirat, Jalur Gaza tengah pada Sabtu (8/6/2024).

Sandera pertama yang menceritakan pengalamannya adalah Noa Argamani (25).

Noa Argamani mengatakan dia ditawan bersama dua tahanan, Yossi Sharabi (53) dan Etai Sabersky (38), yang terbunuh oleh pemboman Israel beberapa bulan lalu.

Media Channel 13 Israel melaporkan, tentara Israel kemudian mengakui Yossi Sharabi kemungkinan terbunuh dalam serangan Israel di sebuah bangunan di dekat tempatnya ditahan.

“Saya melihat rudal memasuki rumah itu, saya pikir saya akan mati, tapi ternyata saya selamat," kata Noa Argamani.

Sedangkan Etai Sabersky tewas beberapa hari kemudian setelah Yossi Sharabi.

BERITA REKOMENDASI

Selama penahanannya di Jalur Gaza, Noa Argamani mengatakan ia berpindah-pindah ke beberapa apartemen dan tidak ditahan di terowongan.

Dari waktu ke waktu, dia keluar untuk menghirup udara dan melakukan penyamaran selama keluar dari tempat penahanannya.

Sebelumnya, Noa Argamani, Yossi Sharaabi, dan Tais Versky pernah muncul dalam video yang dirilis Brigade Al-Qassam pada hari ke-100 agresi Israel di Jalur Gaza pada Minggu (14/1/2024).

Dalam video Januari lalu, Noa Argamani menceritakan kronologi tewasnya Yossi Sharabi dan Etai Sabersky.

"Kami berada di sebuah gedung yang dibom oleh pesawat tentara Israel. Itu adalah pesawat F-16 dan meluncurkan tiga rudal. Dua di antaranya meledak dan satu tidak meledak," kata Noa Argamani pada Januari lalu.

Baca juga: Hamas Umumkan 3 Sandera Tewas usai Israel Luncurkan Operasi Militer di Nuseirat

Ia bercerita, mereka bertiga berada di Jalur Gaza dengan sejumlah anggota Brigade Al-Qassam.

"Setelah rudal menghantam gedung tempat kami berada, kami semua terkubur di bawah reruntuhan. Tentara Al-Qassam berhasil menyelamatkan nyawa saya dan nyawa Etai, namun kemudian kami tidak berhasil menyelamatkan Yossi," kata Noa Argamani.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas