Komunitas Muslim di Jepang Makin Banyak, Pembangunan Masjid Meningkat, Diperkirakan Ada 133 Masjid
Diperkirakan jumlah masjid telah meningkat dari empat pada awal 1980-an menjadi sekitar 133 masjid pada April 2024.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pembangunan masjid di wilayah Jepang semakin meningkat. Banyaknya pembangunan masjid ini disebabkan oleh perluasan komunitas Muslim, seperti peningkatan pekerja magang teknis terutama dari Indonesia yang datang ke Jepang.
"Para warga muslim mencari bantuan rekan senegaranya dan selebriti di negara asal mereka dan menggunakan situs jejaring sosial (SNS) untuk mengumpulkan dana," papar sumber Tribunnews.com dari sebuah asosiasi, Senin (10/6/2024).
Baca juga: Siap-siap Hadapi China, Rusia, Korut, Militer Jepang Siapkan Drone Global Hawk Senilai 17 Miliar Yen
"Ayo bantu teman-teman kita di Jepang!" ujar selebriti Indonesia Ray Mbayang (25), yang dikenal sebagai seorang Muslim yang taat, berseru dalam sebuah video Instagram.
Ini adalah semacam upaya untuk memberikan dorongan sebagai kewajiban Muslim, dan itu berakar pada semangat saling membantu.
Penerima donasi adalah sebuah asosiasi di Yokohama, asosiasi berbadan hukum umum yang terdiri dari orang-orang Indonesia yang tinggal di Kota Yokohama.
Pada November 2024, dijadwalkan akan dibangun masjid tiga lantai dengan total luas lantai sekitar 650 meter persegi yang dapat menampung sekitar 600 orang.
Bagi umat Islam, memberi adalah tindakan kebajikan agama.
Itulah sebabnya mengapa begitu banyak dukungan telah dituangkan untuk umat Islam di wilayah Palestina yang sedang berjuang di Gaza.
Dengan kerja sama selebriti Indonesia, Yayasan di Yokohama itu telah mengumpulkan sekitar 70 juta yen hanya dalam waktu tiga bulan sejak akhir 2023.
Baca juga: Wakil Ketua Partai LDP Jepang Kritik Ketua LDP Fumio Kishida terkait Batas Dana Pesta Demokrasi
Pendiri asosiasi itu datang ke Jepang pada tahun 2009 sebagai calon perawat di bawah Perjanjian Kemitraan Ekonomi (EPA) dan berencana untuk terus tinggal di Jepang di tengah suasana muslim adalah minoritas.
"Kecemasan membesarkan anak-anak adalah dorongan untuk pembangunan masjid."
Masjid ini akan memiliki kecerdikan tersendiri, seperti berencana mendirikan taman bermain anak-anak yang langka.
"Saya berharap bahwa dengan menjadi tempat kenangan bagi anak-anak, itu akan mengarah pada pemeliharaan iman mereka," ujarnya.