Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ribuan Truk Bantuan Mandek di Mesir, Antre Masuk Gaza, tapi Israel Ngeyel Tutup Perlintasan Rafah

Ribuan truk pengangkut bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza kini mandek di perlintasan Rafah sisi Mesir.

Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Ribuan Truk Bantuan Mandek di Mesir, Antre Masuk Gaza, tapi Israel Ngeyel Tutup Perlintasan Rafah
MUHAMMAD ABED / AFP
Truk yang membawa bantuan kemanusiaan memasuki Jalur Gaza melalui penyeberangan Rafah dengan Mesir. 

Narasumber setempat di Gaza juga mengonfirmasi bahwa tentara Israel bersembunyi di dalam truk bantuan.

“Pasukan khusus Israel menggunakan truk angkut yang tertutup dan kendaraan sipil dalam operasi penerobosan untuk membebaskan sandera,” demikian keterangan narasumber itu kepada Anadolu Agency.

“Kendaraan angkut ini ada banyak di Jalur Gaza dan digunakan untuk mengangkut bantuan kemanusiaan selama perang yang dikobarkan Israel,” katanya menambahkan.

Dua saksi mata juga mengungkapkan kesaksiannya kepada Al Jazera.

Keduanya mengatakan tentara Israel berada di dalam truk yang membawa perabotan. Tentara itu seolah-olah menjadi pengungsi Palestina yang sedang pindah ke kamp Nuseirat.

“Mereka (tentara Israel) tiba dalam truk penyamaran, berpura-pura sedang memindahkan perabotan seolah-olah mereka adalah pengungsi,” kata salah satu saksi.

“Mereka mengebom rumah saya serta rumah saudara laki-laki saya dan tetangga saya.”

Baca juga: PRCS Geram, Israel Pakai Truk Bantuan saat Operasi di Nuseirat: Ini Hancurkan Kepercayaan Warga Gaza

BERITA REKOMENDASI

Saksi lainnya berujar bahwa tentara Israel menggunakan tangga untuk naik masuk ke rumahnya ketika dia sedang menyiapkan sarapan untuk istrinya dan bayinya.

“Saya melihat adanya pasukan khusus. Pasukan itu punya perabotan di atas kendaraan untuk membuatnya terlihat seperti milik pengungsi. Tiba-tiba pasukan itu mengeluarkan dua tangga dan masuk ke dalam rumah kami dengan senjata lengkap. Kekacauan muncul dengan adanya tembakan senjata dan ledakan,” katanya dikutip dari Press TV.

Dia menyebut bayinya yang berusia 18 bulan menangis ketakutan, sedangkan istrinya berteriak.

Kendaraan militer Israel dilaporkan masuk ke area di timur dan barat laut kamp Nuseirat pada hari Sabtu pagi.

Setelah pembantaian oleh Israel itu, Presiden Palestina Mahmod Abbas meminta adanya rapat darurat di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa guna membahasnya.

Saat ini Israel dilaporkan telah membunuh setidaknya 36.801 warga Palestina di Gaza. Sebagian besar adalah wanita dan anak-anak. Adapun jumlah korban luka mencapai 83.680.

(Tribunnews/Febri)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas