Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bahas Situasi Dunia di Forum Oslo 2024, Menlu Retno: Banyak Pihak Menilai Berdamai Artinya Menyerah

Retno mendapat kehormatan untuk berdiskusi dalam panggung utama forum pada sesi pembuka, bersama Perdana Menteri Norwegia, Presiden Somalia

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Bahas Situasi Dunia di Forum Oslo 2024, Menlu Retno: Banyak Pihak Menilai Berdamai Artinya Menyerah
Dokumentasi Kemenlu RI
Menteri Luar Negeri (Menlu) Republik Indonesia, Retno Marsudi keempat kalinya diundang dalam Oslo Forum 2024, di Oslo, Norwegia yang tahun ini mengangkat tema ‘Mediasi di Tengah Situasi yang Serba Sulit’. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Luar Negeri (Menlu) Republik Indonesia, Retno Marsudi keempat kalinya diundang dalam Oslo Forum 2024, di Oslo, Norwegia yang tahun ini mengangkat tema ‘Mediasi di Tengah Situasi yang Serba Sulit’. 

Kerapnya Indonesia diundang dalam forum ini lantaran didasari pada peran aktif Pemerintah Indonesia untuk berbagai isu seperti Myanmar, Afghanistan, maupun Palestina.

Retno menyatakan dirinya mendapat kehormatan untuk berdiskusi dalam panggung utama forum pada sesi pembuka, bersama Perdana Menteri Norwegia, Presiden Somalia, dan State Minister dari Qatar.

“Undangan untuk berpartisipasi dalam sesi pembukaan tersebut merupakan pengakuan terhadap peran Indonesia yang selalu aktif dalam memajukan perdamaian internasional,” kata Retno dalam keterangannya, Kamis (13/6/2024).

Dalam diskusi ini, Retno menyampaikan tidak semua negara bisa menjadi mediator. Namun setiap negara bisa berkontribusi untuk mewujudkan perdamaian, dan menciptakan situasi kondusif.

Retno mengatakan jumlah konflik dan perang tidak berkurang dari tahun ke tahun. Ia mencontohkan di mana pada tahun lalu tak ada peperangan di Gaza, namun tahun ini lebih dari 36 ribu orang terbunuh di Gaza dan mayoritas korban adalah anak-anak.

BERITA TERKAIT

“Jumlah konflik, saya sampaikan, konflik dan perang, bukannya berkurang dari tahun ke tahun,” ungkapnya.

Ia juga menjelaskan bahwa pencapaian perdamaian dunia tidaklah mudah. Sebab pihak yang berkonflik terkadang tidak ingin atau belum mau berdamai. Karena ada anggapan bahwa damai sama artinya dengan menyerah.

“Mereka beranggapan jika berdamai berarti menyerah. Oleh karena itu kita harus yakinkan semua pihak, terutama pihak-pihak yang berkonflik untuk meninggalkan pendekatan zero sum game,” katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas