Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Amerika Serikat khawatir Israel akan Secara Proaktif Memicu Perang Besar-besaran dengan Hizbullah

AS khawatir Israel akan 'secara proaktif' memicu perang besar-besaran dengan Hizbullah.

Penulis: Muhammad Barir
zoom-in Amerika Serikat khawatir Israel akan Secara Proaktif Memicu Perang Besar-besaran dengan Hizbullah
khaberni/HO
Pengeboman di Lebanon Selatan. Konfrontasi antara milisi Hizbullah dan tentara Israel di perbatasan kedua negara kian tinggi. 

AS khawatir Israel akan Secara Proaktif Memicu Perang Besar-besaran dengan Hizbullah

TRIBUNNEWS.COM- Amerika Serikat khawatir Israel akan 'secara proaktif' memicu perang besar-besaran dengan Hizbullah.

Ketegangan lintas batas meningkat setelah Israel membunuh seorang komandan utama perlawanan di Lebanon selatan minggu ini, yang mendorong Hizbullah meluncurkan rentetan roket besar-besaran.

Para pejabat senior AS mengatakan bahwa pemerintah khawatir Israel berencana melakukan “langkah proaktif” melawan perlawanan Lebanon di front utara dan memicu perang besar-besaran “tanpa strategi yang jelas,” menurut laporan harian Ibrani Walla.

“AS khawatir Israel akan mengambil langkah proaktif yang akan berujung pada perang dengan Hizbullah atau terseret ke dalam perang tersebut tanpa strategi yang jelas dan tanpa memikirkan beberapa langkah ke depan mengenai konsekuensi dari skenario seperti itu,” jurnalis Israel Barak Ravid mengutip pernyataan pejabat AS yang tidak disebutkan namanya.

Washington telah mengintensifkan upaya diplomatik untuk mencegah skenario seperti itu, dan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin baru-baru ini menyampaikan ketakutan ini kepada mitranya dari Israel, Yoav Gallant.

Menurut Ravid, kekhawatiran Washington terutama berasal dari kemungkinan terseret lebih jauh ke dalam konflik yang sedang memanas.

BERITA TERKAIT

“Kami melihat adanya peningkatan aktivitas di wilayah utara [Israel], dan kami tidak ingin hal ini meningkat menjadi konflik regional yang lebih luas… Hal ini telah dibicarakan secara panjang lebar oleh Menlu AS dengan Gallant kemarin,” kata juru bicara Pentagon, Sabrina Singh pada hari Kamis.

Ravid juga mengacu pada laporannya baru-baru ini di Axios yang mengungkapkan bahwa Gedung Putih “telah menjelaskan kepada Israel dalam beberapa minggu terakhir bahwa gagasan bahwa 'perang terbatas' dapat dilancarkan di Lebanon adalah tidak realistis” dan juga memperingatkan Tel Aviv bahwa Israel akan melakukan tindakan yang tidak pantas. invasi darat ke Lebanon “kemungkinan akan mendorong Iran untuk melakukan intervensi.”

Upaya diplomatik Washington termasuk menjamu komandan Angkatan Bersenjata Lebanon (LAF), Jenderal Joseph Aoun, di ibu kota AS minggu ini. Dorongan yang sedang berlangsung untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata di Gaza juga digambarkan sebagai upaya untuk meredakan ketegangan di perbatasan Lebanon-Israel.

Laporan hari Kamis dari Walla muncul ketika permusuhan lintas batas antara Hizbullah dan tentara Israel terus meningkat setelah pembunuhan terbaru yang ditargetkan terhadap seorang komandan utama perlawanan di Lebanon selatan.

Sejak Rabu pagi, Hizbullah telah menembakkan ratusan roket dan rudal ke beberapa pangkalan militer Israel dan posisi-posisi penting.

Serangan tersebut juga memicu kebakaran hutan besar-besaran di wilayah utara Israel yang sebagian besar terbengkalai.

Serangan dari Lebanon menjadi semakin tepat dalam beberapa bulan terakhir setelah kelompok perlawanan berhasil menghancurkan lebih dari 1.500 pos dan perangkat intelijen Israel.

Analis Israel telah menetapkan bahwa melancarkan serangan skala besar terhadap Lebanon akan mendorong Hizbullah untuk menembakkan ribuan roket dan rudal presisi ke Israel setiap hari, yang mereka perkirakan akan menghancurkan sistem pertahanan udaranya.

“Jika musuh Israel berteriak dan mengeluh atas penderitaan yang mereka alami di Palestina utara, biarkan mereka bersiap untuk menangis dan meratap,” kata ketua Dewan Eksekutif Hizbullah, Hashem Safieddine, pada hari Rabu, seraya menambahkan bahwa operasi Hizbullah terhadap Israel “akan meningkat dalam jumlah besar.” intensitas, kekuatan, kuantitas, dan kualitas.”

(Sumber: The Cradle)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas