Indonesia akan Evakuasi 1.000 Warga Palestina Terluka, Sekolahkan 1000 Anak Palestina, Kata Prabowo
Indonesia, pada hari Kamis, mengumumkan bahwa mereka akan mengevakuasi 1.000 korban serangan militer Israel yang sedang berlangsung di Gaza.
Editor: Muhammad Barir
Indonesia akan Evakuasi 1.000 Warga Palestina Terluka, Sekolahkan 1000 Anak Palestina, Kata Prabowo
TRIBUNNEWS.COM- Indonesia akan mengevakuasi 1.000 warga Palestina yang terluka.
Indonesia, pada hari Kamis, mengumumkan bahwa mereka akan mengevakuasi 1.000 korban serangan militer Israel yang sedang berlangsung di Gaza untuk mendapatkan perawatan medis di negara Asia Tenggara tersebut, Anadolu Agency melaporkan seperti dikutip dari Middle East Monitor.
Pengumuman tersebut disampaikan oleh Presiden terpilih Indonesia, Prabowo Subianto, pada konferensi pers di Istana Negara di Jakarta, harian lokal berbahasa Inggris, Jakarta Post, melaporkan.
“Kami mengambil langkah untuk menyalurkan bantuan ke Palestina. Indonesia telah mengumumkan … kesiapan untuk mengevakuasi 1,000 pasien untuk perawatan medis di Indonesia. Mereka akan dikembalikan ke Gaza setelah pulih dan setelah situasi kembali normal,” kata Prabowo.
“Kami juga siap menampung 1.000 anak (Palestina) yang menderita trauma perang untuk belajar di sini dan memulangkan mereka pada waktu yang tepat,” tambahnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, pesantren di Jawa Timur dan Jawa Barat sepakat untuk mengasuh anak-anak Palestina yang menjadi yatim piatu akibat perang.
Selain itu, Indonesia berencana mengirimkan dokter dan perawat untuk mengoperasikan rumah sakit lapangan darurat di Gaza.
“Jika diizinkan, kami akan mengirimkan pesawat Hercules untuk menjatuhkan bantuan kemanusiaan dari udara dan rumah sakit terapung,” lanjutnya.
Indonesia, pekan lalu, mengumumkan akan menyiapkan brigade penjaga perdamaian sebanyak 1.212 personel untuk ditempatkan di Gaza.
Pasukan tersebut akan dikerahkan jika Indonesia mendapat mandat dari PBB, kata Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Setidaknya 30 warga Palestina lainnya tewas dalam serangan Israel di Jalur Gaza, menjadikan jumlah korban tewas secara keseluruhan menjadi 37.232 sejak 7 Oktober, kata Kementerian Kesehatan di wilayah kantong yang terpukul pada hari Kamis.
Pernyataan Kementerian menambahkan bahwa sekitar 85.037 orang lainnya terluka dalam serangan gencar tersebut.
Israel telah menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutal yang terus berlanjut di Gaza sejak serangan kelompok Palestina, Hamas, pada 7 Oktober, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera.
Lebih dari delapan bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur akibat blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ), yang dalam keputusan terbarunya memerintahkan Tel Aviv untuk segera menghentikan operasinya di kota selatan Rafah, tempat lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum perang terjadi. menyerbu pada tanggal 6 Mei.
1.000 Anak Palestina akan Disekolahkan di Indonesia
Selain itu, dalam kesempatan ini, Prabowo menyebut Indonesia siap menerima 1.000 pasien terdampak dan 1.000 anak-anak Palestina yang mengalami trauma untuk disekolahkan di sini.
"Saya kira di KTT ini Indonesia yang paling konkret. Kita sudah sebut kita siap mengambil 1.000 pasien sebagai langkah awal, ya, kan."
"Kita siap menerima 1.000 anak-anak yang kena trauma untuk kita sekolahkan di sini," tuturnya.
Pasien dan anak-anak Palestina itu, ucap Prabowo, akan dikembalikan ke negara asalnya apabila situasi dan kondisi Palestina telah normal.
"Tapi pada saatnya untuk kita kembalikan dan langkah-langkah itu saya kira dihargai oleh banyak negara, ya."
"Dan kita siap rumah sakit tetap di situ, pesawat kita akan terus membantu, lebih baik ke arah-arah konkret itu," terang Prabowo.
Dalam KTT itu, Prabowo juga menawarkan inisiatif eks Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, dan pimpinan pondok pesantren yang siap menampung 1.000 anak-anak Palestina.
Tak sampai di situ, Indonesia pun siap mengirim tenaga kesehatan dan tenaga medis ke Palestina, termasuk mengoperasikan rumah sakit lapangan di negara tersebut.
"Ini sedang dibicarakan dengan beberapa pihak. Saya baru lapor ke Presiden, Presiden mengatakan, bila diminta dan bila diizinkan, kami tetap siapkan pesawat Hercules untuk terus mengirim bantuan lewat udara."
"Apabila diperlukan, kami siap kembali mengirim kapal rumah sakit," ucapnya.
Kalau Tak Mau Gencatan Senjata, Israel akan Jadi Negara Terkucil di Dunia
Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Prabowo Subianto, menyebut jika Israel menolak gencatan senjata dengan Palestina, maka akan sangat terkucil di dunia.
Prabowo menyampaikan hal itu setelah menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (13/6/2024).
Adapun, kedatangan Prabowo itu ialah untuk melaporkan hasil pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa di Yordania yang diselenggarakan baru-baru ini.
"Kalau umpamanya Israel tidak mau memberi gencatan senjata mungkin Israel akan sangat terkucil di dunia," kata Prabowo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis.
Presiden terpilih 2024-2029 itu berujar, ada dorongan supaya dilakukan gencatan senjata Israel dengan Palestina.
Harapannya dengan makin banyaknya negara yang menyerukan gencatan senjata, Israel akan menghentikan serangan ke Palestina.
Dorongan tersebut, kata Ketua Umum Partai Gerindra itu, berbuah positif.
"Dan Dewan Keamanan PBB yang terakhir mengendorse usul gencaran senjata ini. Jadi tidak ada veto dari negara mana pun, ini saya kira suatu langkah yang langka. Jadi kita liat ada suatu hasil," sambungnya.
Selain mendesak Israel untuk menghentikan serangan ke Gaza, Indonesia juga meminta Hamas untuk menerima usulan gencatan senjata.
Tujuannya demi menyelamatkan warga-warga sipil yang selama ini menjadi korban.
"Tapi kita juga menyerukan Hamas agar segera menerima gencatan senjata demi rakyat sendiri," ucapnya.
(Tribunnews.com/Deni/Taufik/Igman)