Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Terungkap, Ini Cara AS Bantu Israel Temukan 4 Sandera di Kamp Nuseirat Gaza

Surat kabar AS mengungkap peran intelijen AS dalam membantu Israel untuk menemukan 4 sandera di Nuseirat pekan lalu pakai teknologi canggih.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nuryanti
zoom-in Terungkap, Ini Cara AS Bantu Israel Temukan 4 Sandera di Kamp Nuseirat Gaza
X
Empat sandera Israel yang dibebaskan dari Jalur Gaza setelah Israel melakukan pembantaian terhadap 274 warga Palestina di Nuseirat, Jalur Gaza pada Sabtu (8/6/2024). -- Badan intelijen AS bantu Israel cari 4 sandera di Nuseirat dengan berbagai cara. 

TRIBUNNEWS.COM - Surat kabar Amerika Serikat (AS), The Washington Post, mengungkapkan cara intelijen AS membantu sekutunya, Israel, untuk menemukan 4 sandera yang dibebaskan dari kamp Nuseirat, Jalur Gaza pada pekan lalu.

“Badan intelijen Amerika telah memberikan dukungan dalam jumlah yang tidak biasa kepada rekan-rekan Israel mereka sejak serangan 7 Oktober,” lapor The Washington Post, Jumat (14/6/2024).

Surat kabar itu mencatat peran badan-badan ini dalam proses pencarian tahanan Israel yang ditahan oleh perlawanan di Jalur Gaza.

"Amerika Serikat mengintensifkan pengumpulan intelijen terhadap para pejuang di Jalur Gaza, membagikan rekaman drone, citra satelit, penyadapan komunikasi, dan analisis data dalam jumlah yang luar biasa banyaknya," lapor surat kabar itu mengutip pejabat AS yang dirahasiakan.

Sebelumnya, pejabat senior Israel mengatakan AS telah memberi Israel beberapa kemampuan intelijen yang tidak dimiliki sebelum 7 Oktober 2023.

"Bantuan ini termasuk perangkat lunak canggih, beberapa di antaranya didukung oleh kecerdasan buatan," lanjutnya.

"Salah satu contoh nyata dari kemampuan ini adalah operasi penyelamatan sandera yang dilakukan Israel baru-baru ini," tambahnya, merujuk pada pembebasan 4 sandera di kamp Nuseirat pada pekan lalu.

BERITA REKOMENDASI

Menurut The Washington Post, Amerika Serikat telah meningkatkan pengumpulan intelijen mengenai gerakan perlawanan Islam Palestina (Hamas) sejak 7 Oktober 2023 saat pecahnya pertempuran Hamas melawan Israel di Jalur Gaza.

"Pada minggu-minggu pertama perang, pejabat Israel meminta informasi spesifik dari Amerika Serikat untuk membantu mengisi kekosongan, yang mencakup informasi spesifik, serta teknik dan keahlian untuk menganalisis sejumlah besar gambar dan menggabungkan gambar-gambar yang berbeda untuk membuat gambar lebih detail, termasuk gambar medan perang di Jalur Gaza dalam bentuk 3D," katanya.

"Oleh karena itu, anggota Komando Operasi Khusus Gabungan (JSOC) Angkatan Darat AS mulai bekerja berdampingan dengan petugas CIA di Israel," lanjutnya.

Anggota Badan Intelijen Pusat AS (CIA) juga bertemu dengan rekan-rekan Israel mereka secara rutin untuk berbagi informasi intelijen.

Baca juga: PBB Terkejut Dampak Operasi Israel di Gaza demi Bebaskan 4 Sandera, Ratusan Orang Tewas dan Terluka

Amerika Serikat, Mitra Intelijen Utama bagi Israel

The Washington Post juga menyatakan AS adalah mitra intelijen utama Israel dalam pencarian tahanan Israel di Jalur Gaza.

"Proses pembebasan tahanan di kamp Nuseirat minggu lalu mengandalkan informasi akurat tentang lokasi para tahanan,” lapornya.

Surat kabar itu menegaskan AS memberikan bantuan untuk menganalisa informasi intelijen Israel dengan teknologi dan kemampuan yang tidak dimiliki Israel selama bertahun-tahun di Jalur Gaza.

“Analis intelijen Israel menemukan informasi intelijen di antara server, komputer, ponsel, laptop, dan dokumen lain di Gaza, sementara analis Amerika membantu menggali sumber-sumber ini untuk mendapatkan petunjuk tentang keberadaan para tahanan,” kata para pejabat AS.

Seorang pejabat senior Israel menyatakan bahwa menggabungkan informasi yang mereka peroleh dari catatan elektronik dan fisik dengan sumber intelijen lainnya membantu Israel menentukan lokasi para tahanan.

"Hasil dari semua ini adalah kemitraan yang jarang terjadi dalam pertukaran informasi intelijen, bahkan bagi dua pihak yang secara historis pernah bekerja sama dalam bidang-bidang yang memiliki kepentingan bersama," kata The Washington Post.

Namun surat kabar itu juga menggarisbawahi ketegangan dalam hubungan AS dan Israel karena AS merasa frustasi dengan tuntutan Israel untuk mendapatkan lebih banyak informasi intelijen.

Jumlah Korban

Saat Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 37.323 jiwa dan 85.037 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Kamis (13/6/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, seperti dilaporkan Anadolu.

Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023).

Israel memperkirakan kurang lebih ada 120 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

Sementara itu, lebih dari 8.000 warga Palestina yang masih berada di penjara-penjara Israel, menurut laporan The Guardian pada Desember 2023 lalu.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas