Sebelum Dijadikan Hewan Kurban, Israel Sengaja Tembak Mati Beberapa Ekor Kambing yang akan Dipotong
Tentara Israel tidak hanya melarang hewan kurban dari luar masuk ke Gaza, bahkan hewan kurban yang ada di Gaza pun mereka tembak mati.
Penulis: Muhammad Barir
Sebelum Dijadikan Hewan Kurban, Israel Sengaja Menembaki Beberapa Ekor Kambing yang akan Dipotong
TRIBUNNEWS.COM- Tentara Israel tidak hanya melarang hewan kurban dari luar masuk ke Gaza, bahkan hewan kurban yang ada di Gaza pun mereka tembak mati.
Beberapa hari sebelum Idul Adha, beberapa warga Gaza berusaha mendapatkan kambing untuk mereka potong pada saat Hari Raya Idul Adha.
Namun upaya mereka untuk menjadikan kambing sebagai hewan kurban gagal terlaksana.
Sebelum Hari Raya Idul Adha tiba, tentara Israel telah lebih dahulu menembak mati kambing-kambing tersebut.
Niat warga Gaza berkurban pun akhirnya batal setelah menemukan kambing-kambing mereka mati.
"Pendudukan di Gaza mengeksekusi hewan, memperburuk kelaparan di wilayah utara dan mengurangi ketersediaan domba untuk Idul Adha lusa" tulis akun Instagram, Eye on Palestina pada Jumat (14/6/2024).
Krisis Hewan Kurban di Gaza, Israel Larang Hewan Qurban Masuk ke Gaza
Larangan Israel terhadap masuknya hewan kurban membuat warga Palestina di Gaza tidak bisa melaksanakan ritual Idul Adha.
Larangan Israel terhadap masuknya hewan kurban membuat ratusan ribu keluarga di Jalur Gaza kehilangan kesempatan untuk merayakan Idul Adha dan melakukan ritual kurban sebagai bagian dari praktik keagamaan Islam, kata kantor media Gaza pada hari Sabtu.
Dalam sebuah pernyataan menjelang Idul Adha, kantor tersebut mengatakan “pasukan pendudukan melakukan kejahatan baru” dengan mencegah masuknya hewan kurban dengan menutup semua penyeberangan Jalur Gaza, termasuk pendudukan dan penutupan penyeberangan perbatasan Rafah, dan penyeberangan Kerem Shalom.
Mereka menyebut larangan ini sebagai “pelanggaran hak asasi manusia dan pengabaian total terhadap nilai-nilai kemanusiaan dan Islam.”
Kurban merupakan bagian integral dari Idul Adha, lanjut kantor tersebut, dengan menekankan: “Tanggung jawab moral dan hukum memerlukan intervensi serius dari komunitas internasional untuk menghentikan genosida dan menghentikan pelanggaran terang-terangan terhadap hak dan hak asasi manusia umat Islam.”
Kantor media menganggap Israel dan pemerintah AS “bertanggung jawab penuh atas berlanjutnya kejahatan terhadap Islam dan terhadap rakyat Palestina.”
Hampir 37.300 warga Palestina telah terbunuh di Gaza, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak, dan lebih dari 85.000 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.