AS Marah, Israel Tak Tahu Terima Kasih, Netanyahu Mencela Washington karena Menahan Bantuan Militer
Gedung Putih 'marah dan kaget' setelah tuduhan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu terkait dengan senjata.
Penulis: Muhammad Barir
AS Marah, Israel Tak Tahu Terima Kasih, Netanyahu Mencela Washington karena Menahan Bantuan Militer
TRIBUNNEWS.COM- Gedung Putih 'marah dan kaget' setelah tuduhan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu terkait dengan senjata.
Ini adalah kedua kalinya pertemuan tingkat tinggi AS-Israel dibatalkan karena ketegangan antara Washington dan Tel Aviv.
Gedung Putih telah membatalkan pertemuan tingkat tinggi AS-Israel mengenai Iran karena video yang dibuat oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, di mana ia mencela Washington karena menahan bantuan militer dari Israel, Axios melaporkan pada 19 Juni.
“Keputusan ini memperjelas bahwa ada konsekuensi jika melakukan tindakan seperti itu,” kata seorang pejabat AS kepada Axios .
Seorang pejabat Israel mengatakan kepada outlet tersebut bahwa “Amerika marah. Video Bibi menimbulkan banyak kerusakan.”
Sekelompok pejabat Israel dilaporkan sedang dalam perjalanan ke AS ketika pertemuan itu dibatalkan.
Dua pejabat AS mengatakan pertemuan itu dibatalkan untuk menyampaikan pesan terkait video tersebut.
Pejabat ketiga mengatakan acara itu ditunda karena masalah penjadwalan.
“Tim Biden marah dan terkejut dengan sikap Netanyahu yang tidak berterima kasih,” kata pejabat AS lainnya.
“Kami benar-benar tidak tahu apa yang dia bicarakan,” kata Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre tentang video Netanyahu, sambil mencatat bahwa hanya satu pengiriman senjata ke Israel yang telah dihentikan sejak awal perang, sementara miliaran bantuan militer telah dikirimkan terus mengalir tanpa henti.
Pada awal Mei, Washington menghentikan pengiriman senjata ke Israel karena kekhawatiran mengenai rencananya untuk menyerang kota Rafah di Gaza selatan, yang mana Tel Aviv telah melancarkan serangan brutal, dan melakukan banyak pembantaian sejak bulan lalu.
Penasihat Senior Gedung Putih Amos Hochstein, yang dijadwalkan bertemu dengan Netanyahu pada hari Selasa dalam kunjungan ke Israel sekembalinya dari Lebanon, secara pribadi menyampaikan pesan kemarahan Washington atas video tersebut.
“Saat berada di dalam ruangan, [Hochstein] mengatakan kepada Netanyahu bahwa tuduhan dalam video tersebut tidak akurat dan tidak sejalan,” kata dua pejabat Israel yang diberi pengarahan tentang pertemuan tersebut.