IDF Segera Mundur dari Rafah, Media Israel: Dua Batalyon Hamas Belum Terlibat Pertempuran
dua batalyon Al Qassam ini berfungsi sebagai pasukan cadangan dan Hamas tidak melibatkan mereka dalam pertempuran.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Tadinya, Israel ingin membujuk para klan dan keluarga di Gaza untuk bersedia menjadi penguasa baru dengan sejumlah kompensasi.
Namun rencana-rencana Israel ini tidak berhasil seiring kegagalan mereka memberangus perlawanan Hamas yang terus gencar melakukan perlawanan hingga sembilan bulan sejak pecahnya perang pada 7 Oktober 2023 silam.
Sumber tersebut mengindikasikan bahwa rencana pasca-Fase B mencakup:
- Kontrol tentara IDF atas Koridor Netzarim
- Kontrol IDF atas Titik penyeberangan Rafah
- Kontrol IDF atas Koridor Philadelphia
Ketiganya ini sedianya bahkan diterapkan setelah operasi militer Israel berakhir di Gaza secara penuh.
Hamas Adalah Kunci Redam Serangan Hizbullah
Sumber tersebut mengakui bahwa posisi Israel saat ini sedang sulit, merujuk eskalasi yang kian meningkat di front utara melawan gerakan perlawanan Lebanon, Hizbulllah.
Sumber tersebut menambahkan, pihaknya memperkirakan kalau Hamas menjadi kunci untuk meredam serangan Hizbullah yang secara harian menimbulkan kerusakan signifikan di wilayah pendudukan Israel.
Baca juga: 16 Drone dan 44 Rudal Hizbullah ke Israel dalam 72 Jam Terakhir, Cuma 68 Persen yang Bisa Dicegat
Sumber keamanan Israel tersebut menyebut, serangan Hizbullah potensial melemah atau bahkan berhenti jika negosiasi pertukaran tahanan dengan Hamas demi terjadinya gencatan senjata, menemui kesepakatan.
"Perkiraan kami menunjukkan bahwa kami memerlukan kesepakatan dengan Hamas agar Hizbullah dapat menghentikan serangan di utara.
Mayoritas Warga Palestina Dukung Operasi Banjir Al-Aqsa yang Dipimpin Hamas
Legitimasi kepemimpinan Hamas di Jalur Gaza memang terus tinggi, bahkan setelah Israel melakukan bombardemen buta yang mengakibatkan puluhan ribu korban jiwa warga sipil di Gaza.
Dalam sebuah pooling terbaru, lebih dari 80 persen warga Palestina setuju kalau serangan perlawanan tanggal 7 Oktober menjadikan pendudukan Israel di Palestina yang telah berlangsung selama puluhan tahun kembali menjadi pusat perhatian global.
Sebuah jajak pendapat publik baru terhadap warga Palestina di Jalur Gaza dan Tepi Barat yang diduduki yang diterbitkan pada 13 Juni menunjukkan bahwa mayoritas warga Palestina terus mendukung Operasi Banjir Al-Aqsa yang dipimpin Hamas, yang memicu kampanye genosida Israel di Gaza delapan bulan lalu.