Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wabah Botulism Serang Ibu Kota Rusia, Ratusan Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Ratusan orang di Moskow kini tengah dilanda serangan Botulism, wabah keracunan makanan yang langka.

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Wabah Botulism Serang Ibu Kota Rusia, Ratusan Orang Dilarikan ke Rumah Sakit
zawya.com
Lebih dari 120 orang di Moskow dilarikan ke rumah sakit setelah serangan Botulism, wabah keracunan makanan yang langka. Pihak berwenang Rusia mengatakan, wabah tersebut berasal dari salad yang didistribusikan oleh layanan pengiriman daring populer. 

TRIBUNNEWS.COM – Ibu kota Rusia, Moskow kini tengah dilanda serangan Botulism, wabah keracunan makanan yang langka.

Imbas serangan wabah ini lebih dari 120 orang di Moskow dilarikan ke rumah sakit akibat mengalami gejala gagal nafas akut.

Sementara 30 orang lainnya dalam kondisi kritis dan telah menjalani perawatan intensif.

"Total 121 orang mencari bantuan medis akibat botulism," ujar Wakil Wali Kota Moskow Anastasia Rakova, sebagaimana dikutip dari APNews.

Tak hanya di Moskow, wabah ini juga menyerang dua belas orang di Nizhny Novgorod, sebuah kota sekitar 400 kilometer (250 mil) timur Moskow, sembilan di antaranya berada dalam kondisi serius.

Sementara enam orang dirawat di rumah sakit karena gejala botulisme di Kazan, sebuah kota sekitar 700 kilometer (440 mil) timur Moskow.

Pasca wabah ini menyebar, pejabat setempat langsung bertindak cepat dengan melakukan penyidikan kriminal atas pelanggaran standar keamanan konsumen.

Berita Rekomendasi

Pihak berwenang Rusia mengatakan, wabah tersebut berasal dari salad yang didistribusikan oleh layanan pengiriman daring populer.

Pengawas kesehatan masyarakat Rusia, Rospotrebnadzor kemudian mengambil langkah tegas dengan menghentikan penjualan salad tersebut.

Sambil menunggu penyelidikan setelah kasus keracunan pertama dilaporkan.

Apa Itu Wabah Botulism

Baca juga: Perlakuan Rusia Terhadap Tentara Ukraina yang Ditawan, 90 Persen Mengalami Hal Ini

Mengutip dari laman Health, Botulisme disebabkan oleh racun yang dihasilkan oleh bakteri bernama Clostridium botulinum. 

Adapun Bakteri C. botulinum menghasilkan racun saat tumbuh di permukaan atau makanan.

Botulisme tak bisa dianggap remeh karena dilaporkan dapat mengancam jiwa.

“Insiden botulisme rendah, namun angka kematiannya tinggi jika diagnosis yang cepat dan pengobatan yang tepat tidak diberikan,” kata WHO.

Penyakit ini menyerang sistem saraf dan dapat menyebabkan gagal napas serta kelumpuhan.

Menariknya Botulisme bisa menyerang siapa saja.

Infeksi biasanya terjadi melalui makan makanan yang terkontaminasi bakteri atau melalui luka terbuka yang bersentuhan dengan bakteri.

Pasukan Rusia Pernah Diracuni Botulinum

Insiden wabah Botulinum bukan kali pertama yang melanda Rusia, pada tahun 2022 silam sejumlah pasukan perang Rusia yang berada di Zaporizhzhia, wilayah timur Ukraina pernah dilanda wabah serupa.

Kasus ini terdeteksi setelah alah seorang pasukan mengalami gejala keracunan serius dan kemudian menyebar ke pasukan lainnya

Dari hasil tes menunjukkan kandungan racun botulinum tipe B di tubuh mereka.

Kementerian Pertahanan Rusia menuduh Ukraina menjadi dalang utama yang meracuni sejumlah pasukan Rusia di Zaporizhzhia.

“Mengenai fakta terorisme kimia yang disetujui oleh rezim Zelenskyy , Rusia sedang mempersiapkan bukti pendukung berdasarkan hasil semua analisis,” Kementerian Pertahanan Rusia dilansir dari Al Jazeera.

“Bukti terorisme kimia yang dilakukan rezim Kyiv akan segera secara resmi diteruskan ke OPCW melalui misi permanen Rusia,” imbuhnya

Sementara itu merespon tuduhan yang dilontarkan Rusia, Penasihat untuk Kementerian Dalam Negeri Ukraina, Anton Gerashchenko, langsung angkat bicara.

Dalam keetrangan resminya ia merespons tuduhan itu dengan mengatakan kemungkinan disebabkan pasukan Rusia memakan daging kaleng yang sudah basi.

(Tribunnews.com/ Namira Yunia)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas