Israel Makin Terancam, Serangan Drone Murah Hizbullah Bikin Loyo Iron Dome Seharga Rp 1 Miliar
Serangan drone Hizbullah Lebanon merusak kemampuan sistem pertahanan udara Iron Dome yang selama ini dibangga-banggakan srael.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, TEL AVIV – Serangan drone Hizbullah Lebanon yang ditembakan tanpa henti ke wilayah Israel Utara makin merusak kemampuan sistem pertahanan udara Iron Dome yang selama ini dibangga-banggakan srael.
Kekhawatiran itu diungkap oleh tiga pejabat Amerika Serikat (AS) setelah ketegangan Israel dengan Hizbullah meningkat.
Dalam laporan tertulisnya para pejabat senior yang enggan disebutkan namanya itu meminta pemerintah Israel untuk waspada terkait adanya kerusakan pada sistem iron dome.
Terlebih belakangan ini kerap beredar rekaman di jejaring sosial yang menunjukkan sebuah drone merusak baterai Iron Dome.
Meski isi video tersebut tak dijelaskan secara rinci terkait lokasi iron dome tersebut, namun netizen mayakini bahwa irone dome yang jebol itu merupakan perisai pelindung udara Israel.
"Kami menilai bahwa setidaknya beberapa baterai Iron Dome akan kewalahan[merespons serangan Hizbullah," kata seorang pejabat administrasi senior, seperti dikutip dari CNN International.
Merespon kekhawatiran para pejabat AS, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) membantah adanya kerusakan sistem Iron Dome.
IDF mengatakan sistem tersebut hingga sejauh ini memiliki tingkat keberhasilan sebesar 95,6 persen.
Namun seperti sistem pertahanan udara lainnya, sistem ini bergantung pada persediaan rudal pencegat dan dapat dikalahkan jika serangan yang datang cukup besar.
Apabila Hizbullah terus melancarkan serangan dengan senjata canggih dengan durasi waktu yang cukup lama maka hal berpotensi merusak kemampuan sistem pertahanan udara Iron Dome dan mengancam warga Israel.
Kelebihan Iron Dome Israel
Iron Dome yang jadi matra pertahanan udara Israel berwujud kubah besi yang dirancang untuk melindungi Israel dari serangan-serangan udara pihak musuh seperti roket, artileri, dan mortir.
Uniknya Iron Dome ini bisa beroperasi dalam kondisi cuaca apapun.
Baca juga: Takut Diamuk Roket Hizbullah, Presiden Siprus Bantah Beri Sokongan ke Militer Israel
Sejak dirilis pada 2011 lalu, kehebatan Iron Dome dalam menghancurkan rudal musuh tak bisa diragukan lagi.
Ini terlihat dari data yang dirilis Pasukan Pertahanan Israel (IDF), dimana senjata buatan BUMN Israel Rafael Advanced Defense Systems Ltd dan perusahaan AS Raytheon Technologies Cor ini dapat meningkatkan benteng pertahanan Israel.
Baca juga: Israel di Ambang Perang Besar dengan Hizbullah, AS Khawatir Soal Iron Dome: Bakal Kewalahan
Sejak tahun 2012, Iron Dome Israel sukses menembak jatuh 75 persen serangan proyektil yang masuk di jalur Gaza.
Jumlah ini kian meningkat dimana tingkat keberhasilan intersepsi naik menjadi 80 persen selama Operasi Protective Edge pada tahun 2014, dan 90 persen selama Operasi Guardian of the Walls tahun 2021 lalu.
Meski saat ini Israel hanya memiliki 10 unit Iron Dome. Namun dengan satu Iron Dome, militer Israel dapat meluncurkan tiga hingga empat serangan sekaligus.
Dengan begitu senjata ini dapat mempertahankan area seluas 150 kilometer persegi, dengan sistem mendeteksi roket dari jarak 4 hingga 70 km.
Selain menangkal serangan musuh, perisai ini juga dibekali sistem anti rudal kinetik jarak pendek yang dapat menghancurkan rudal musuh hanya dengan sekali tembak.
Jika roket tersebut benar-benar menimbulkan ancaman, Iron Dome akan menembakkan rudal dari darat untuk menghancurkannya di udara.
Berapa harga Iron Dome Israel?
Sayangnya biaya operasional Iron Dome memakan banyak anggaran. Menurut laporan yang dirilis situs militer Air and Space Forces Magazine setidaknya Israel harus membakar uang miliaran untuk setiap peluncuran rudal yang dikeluarkan dari sistem Iron Dome ke markas Hamas yang berada di Gaza, Palestina.
Pihak Israel hingga kini masih enggan membeberkan rincian semacam itu.
Namun beberapa sumber menyebut satu misil pelacak Tamir yang ditembakan dari Iron Dome memiliki nilai sekitar 40.000 dolar AS atau Rp 625 juta hingga 200.000 dolar AS atau Rp3 miliar.
Sementara menurut perkiraan mantan ketua pusat penelitian luar angkasa Fisher Institute, Tal Inbar, total biaya yang dikeluarkan Israel untuk mengoperasikan mesin pencegat Iron Dome berkisar antara 50.000 dolar hingga 100.000 dolar per misil atau sekitar Rp 823 juta hingga Rp 1,6 miliar.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.