Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sombong, Israel Cuekin Tawaran Ukraina yang Mau Bagi Ilmu Hadapi Drone Iran

Sebelum agresi di Jalur Gaza, Israel abaikan tawaran Ukraina yang mau membagi ilmu dalam hadapi drone Iran yang diduga dipakai Rusia dan para milisi.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Sombong, Israel Cuekin Tawaran Ukraina yang Mau Bagi Ilmu Hadapi Drone Iran
Sergei SUPINSKY / AFP
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (kiri) menyambut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kanan) saat meninjau pengawal kehormatan dalam upacara penyambutan, di Kiev, pada 19 Agustus 2019. --- Israel abaikan tawaran Ukraina untuk menghadapi drone Iran. 

TRIBUNNEWS.COM - Ukraina dikabarkan menawarkan bantuan kepada Israel dalam menangani drone Iran, namun Israel mengabaikan tawaran ini pada awal tahun 2023, jauh sebelum pecahnya agresi di Jalur Gaza.

Surat kabar Israel, Channel12, mengatakan Ukraina memiliki pengalaman dalam menangani drone Iran, yang diklaim telah digunakan oleh tentara Rusia dalam perang selama lebih dari dua tahun.

"Ukraina menawarkan Israel untuk mentransfer pengalamannya dalam menangani drone Iran pada awal tahun lalu, yaitu beberapa bulan sebelum pecahnya Perang Gaza, namun Ukraina tidak menerima tanggapan positif terhadap tawaran tersebut," lapor Channel12, Sabtu (22/6/2024).

Channel12 menyebut drone Iran karena Israel mengklaim kelompok perlawanan seperti Hizbullah Lebanon mendapat bantuan persenjataan dari Iran yang digunakan untuk menyerang Israel.

Baru-baru ini, Ukraina dalam beberapa jam terakhir mengumumkan penerapan pembatasan masuknya warga negara Israel ke negaranya, termasuk para peziarah.

"Langkah ini dilakukan sebagai tanggapan terhadap keputusan baru Israel mengenai warga Ukraina yang memperoleh izin ETA-IL untuk tinggal hingga 90 hari di Israel, yang secara efektif menghilangkan rezim bebas visa antara kedua negara," lapornya.

Keputusan tersebut menimbulkan kekhawatiran warga dari kedua negara karena menyimpang dari perjanjian bebas visa sebelumnya yang memfasilitasi perjalanan dan pertukaran antara warga Israel dan Ukraina.

Berita Rekomendasi

Pembatasan baru ini diperkirakan akan berdampak pada berbagai kelompok, termasuk wisatawan, pelancong bisnis, dan peziarah yang mengunjungi tempat keagamaan di Ukraina.

"Beberapa orang mengkritik penggunaan sistem ETA-IL oleh Israel, yang mengharuskan warga Ukraina untuk mengajukan izin sebelum bepergian, sebagai hambatan terhadap kebebasan bergerak dan memperburuk hubungan antara kedua negara," lapor Channel12.

Surat kabar itu menilai, Ukraina membalas Israel dengan membatasi masuknya warga Israel ke negaranya.

"Tanggapan Ukraina terhadap penerapan pembatasan masuk terhadap warga negara Israel dipandang sebagai tindakan timbal balik yang bertujuan memulihkan keseimbangan dalam kebijakan perjalanan," lanjutnya.

Baca juga: Selama Ini Diam-diam Dukung Gaza, Ahli Senior Deplu AS untuk Konflik Israel-Palestina Pilih Mundur

Israel dan Ukraina memiliki sejarah hubungan yang erat.

Saat ini upaya diplomasi diharapkan dapat menghasilkan solusi yang memungkinkan dimulainya kembali perjalanan bebas visa dan meningkatkan kerja sama bilateral.

Ukraina juga mendukung serangan Israel di Jalur Gaza, termasuk dukungan dari warga kewarganegaraan Ukraina-Israel untuk ikut berpartisipasi dalam pasukan Israel.

Jumlah Korban

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas