TRIBUNNEWS.COM - Seorang wanita berusia 37 tahun diserang oleh 3 serigala kutub saat joging di kebun binatang safari Perancis pada hari Minggu (23/6/2024).

NDTV melaporkan, wanita tersebut diyakini pergi joging sendirian.

Kemudian ia tampaknya memasuki bagian kebun binatang yang biasanya hanya dapat diakses dengan mobil, dikutip dari CNN.

Wilayah tersebut ternyata merupakan area seluas tujuh hektar.

Di mana merupakan tempat hewan, serigala, dan beruang berkeliaran dengan bebas.

Sesaat setelah memasuki wilayah tersebut, 3 serigala datang menghampiri dan menggigit wanita tersebut.

"Wanita itu berakhir di zona safari, yang seharusnya dibatasi untuk mobil. Di sanalah dia diserang oleh tiga serigala," kata kepala jaksa di Versailles, Maryvonne Caillibotte.

Serangan itu terjadi sekitar pukul 9.30 pagi, waktu setempat.

Akibat gigitan 3 serigala, wanita itu mengalami luka parah di bagian leher, betis dan punggung.

Wanita tersebut dirawat di rumah sakit terdekat dan kondisinya kini sudah stabil.

Sementara serigala-serigala dipindahkan dan dikembalikan ke daerah mereka.

Caillibotte mengatakan tidak mengetahui secara jelas apakah wanita itu lalai atau sengaja melewati area terlarang.

Baca juga: Raja Charles Pergi ke Prancis, Dinas Luar Negeri Pertama Sejak Diagnosis Kanker

"Tidak jelas apakah dia melakukan kesalahan atau jejaknya tidak ditandai dengan jelas," katanya.

Sementara sumber yang mengetahui kasus tersebut mengatakan bahwa wanita tersebut pasti telah melewati sistem keamanan, parit dan pagar listrik yang seharusnya dapat menjaga hewan-hewan tersebut masuk.

Sebelumnya, wanita ini menghabiskan malam bersama keluarganya di penginapan bergaya safari di kebun binatang Thoiry sekitar 40 kilometer (25 mil) barat ibu kota Prancis.

Dalam iklan kebun binatang, penginapan ini menawarkan "pengalaman unik dan sangat intim dengan serigala Arktik yang dapat Anda lihat dari ruang tamu".

Saat ini, insiden yang ini sedang diselidiki oleh pihak kepolisian setempat.

Sebagai informasi, kebun binatang Thoiri telah berdiri sejak tahun 1968.

Pendiri kebun binatang ini adalah Paul de la Panouse yang merupakan pemilik istana lokal yang telah dimiliki keluarganya sejak abad ke-16.

De la Panaouse mengatakan untuk mendirikan kebun binatang tersebut, ia harus menggunakan sebuah kapal untuk membawa 120 hewan dari Kenya.

Namun pada tahun 2018, De la Panaouse menjual kebun binatang ini kepada sekelompok investor.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)