TRIBUNNEWS.COM - Pesawat Korean Air dilaporkan terjun bebas di udara selama 15 menit dari ketinggian 26.900 kaki.

Akibatnya, sebanyak 13 orang mengalami luka-luka akibat insiden yang dialami Korean Air dengan nomor Penerbangan KE189 ini.

Dikutip dari CNA, awalnya, pesawat Korean Air Penerbangan KE189 yang membawa 125 penumpang ini berangkat dari Bandara Internasional Incheon menuju Bandara Internasional Taichung pada pukul 16.45 waktu setempat, Sabtu (22/6/2024).

Pesawat mendeteksi masalah dengan sistem tekanan udaranya 50 menit setelah lepas landas.

Saat itu, pesawat tersebut sedang terbang di atas pulau resor Jeju di Korea Selatan.

Sistem tekanan udara mengatur tekanan kabin internal pesawat.

Data situs pelacakan penerbangan Flightradar24 menunjukkan pesawat turun sekitar 26.900 kaki dalam waktu sekitar 15 menit.

Pesawat tiba kembali di Bandara Incheon sekitar pukul 19.40 waktu setempat.

Lima belas penumpang menderita sakit gendang telinga dan hiperventilasi saat turun dan 13 di antaranya dibawa ke rumah sakit.

Penerbangan dilanjutkan pada pagi hari tanggal 23 Juni dengan pesawat berbeda, sekitar 19 jam setelah jadwal keberangkatan awal.

Dikutip dari The Straits Times, juru bicara Korean Air mengatakan bahwa maskapai tersebut saat ini sedang menyelidiki penyebab pasti pengalihan tersebut.

Baca juga: Pesawat Korean Air Turun dari Ketinggian Ekstrem di Udara, Dua Penumpang Mimisan dan Sakit Telinga

Ia menyebut perusahaan berencana untuk melakukan pemeliharaan pada pesawat tersebut setelah pemeriksaan.

Beberapa penumpang, yang tiba pada pukul 12.24 waktu setempat di Bandara Internasional Taichung, mengatakan mereka ketakutan dan tidak akan melakukan penerbangan untuk sementara waktu, Taipei Times melaporkan.

Seorang penumpang, yang hanya dikenal sebagai Tseng, mengatakan anak-anak di dalam pesawat menangis ketika masker oksigen dilepaskan, dan dia takut pesawat akan jatuh ke tanah.