Israel Bentuk Kembali Satgas untuk Pantau Program Nuklir Iran
PM Israel Benjamin Netanyahu membantuk kembali satgas untuk memantau program nuklir Iran, setelah sempat dibekukan satu setengah tahun lalu.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Suci BangunDS
“Iran tidak akan pernah mendapatkan senjata nuklir,” kata pejabat itu.
"Pemerintahan Biden akan memastikan hal ini," tambahnya.
Sementara itu, Mantan penasihat keamanan nasional Netanyahu, Yaakov Nagel, mengklaim bahwa belasan hingga puluhan ilmuwan Iran telah bekerja dalam beberapa bulan terakhir mengenai proses teknis yang diperlukan untuk membangun sebuah bom atom.
Dia mengatakan kepada Axios bahwa kegiatan ini dilakukan di bawah payung akademis dan dalam batasan eksperimen yang dapat digunakan untuk keperluan sipil.
Nagel mengklaim badan-badan intelijen Israel dan AS menganggap Khamenei belum secara eksplisit dan resmi menyetujui kegiatan tersebut.
Baca juga: Iran Masih Mikir soal Tawaran Milisi Irak Bantu Hizbullah Lawan Israel di Lebanon
6 Satgas
Mengikuti arahan Netanyahu, enam satuan tugas telah dibentuk.
Dewan Keamanan Nasional bertanggung jawab untuk mengelola proses tersebut dan memastikan proses tersebut berjalan.
Satu tim yang dipimpin oleh Mossad menangani isu program nuklir Iran dan khususnya isu kemungkinan kegiatan persenjataan.
Tim lain yang dipimpin oleh Shin Bet bertanggung jawab atas operasi pengaruh Iran dalam masyarakat Israel, yang telah meningkat selama setahun terakhir, kata seorang pejabat Israel.
Tim-tim lainnya menangani koordinasi intelijen dan dunia maya serta aktivitas Iran di kawasan dengan Hizbullah, Houthi di Yaman, dan milisi di Irak dan Suriah.
Satgas dibekukan satu setengah tahun lalu
Para pejabat senior Israel mengatakan arahan Netanyahu kepada penasihat keamanan nasional Tzachi Hanegbi untuk membentuk kembali tim-tim tersebut muncul setelah periode sekitar satu setengah tahun ketika satgas tersebut dibekukan.
Baca juga: Khawatir Konflik Terus Berkobar di Timur Tengah, Iran Minta Pasukan AS dan Israel Keluar dari Suriah
Saat itu, hampir tidak ada koordinasi mengenai kekhawatiran mengenai program nuklir Iran di bawah Dewan Keamanan Nasional di Kantor Perdana Menteri seperti yang biasa dilakukan pada pemerintahan sebelumnya.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)