Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Israel Dilaporkan Bakal Gempur Lebanon Akhir Juli, tapi Bisa Batal jika Hizbullah Hentikan Serangan

Seorang sumber diplomatik menyebutkan bahwa IDF akan mulai menyerang Lebanon pada paruh kedua bulan Juli ini.

Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Israel Dilaporkan Bakal Gempur Lebanon Akhir Juli, tapi Bisa Batal jika Hizbullah Hentikan Serangan
Al Jazeera
Ribuan pejuang dari berbagai kelompok yang didukung Iran di Timur Tengah siap bergabung dengan pejuang Hizbullah di Lebanon jika konflik antara Hizbullah melawan Israel makin meluas dan menjadi perang besar-besaran. 

"Saya tidak yakin Hizbullah benar-benar menginginkan perang. Lebanon jelas tidak menginginkan perang, karena Lebanon akan menjadi korban utama dalam perang semacam itu."

"Saya tidak percaya Iran menginginkan perang karena ingin memastikan Hizbullah tidak hancur, dan Iran dapat menggunakan Hizbullah sebagai kartu andalan jika suatu saat Iran terlibat konflik langsung dengan Israel," lanjut Blinken.

Pilihan terbaik adalah pengaturan diplomatik di mana Hizbullah akan mundur dari daerah perbatasan dekat Israel, katanya.

"Amerika Serikat telah terlibat secara mendalam dalam upaya memajukan diplomasi ini," ungkap Blinken.

Di Israel, MK Benny Gantz, yang memimpin Partai Persatuan Nasional, meminta tentara Lebanon untuk bertindak melawan Hizbullah dan memastikan bahwa kelompok proksi Iran dipindahkan dari perbatasan dengan Israel.

Baca juga: AS Tak Ingin 3 Hal Terjadi di Jalur Gaza setelah Perang Israel-Hamas Berakhir

"Mereka (Lebanon) perlu memastikan Hizbullah berhenti. Hizbullah perlu memutuskan apakah itu cabang Iran atau organisasi Lebanon dan membayar harga atas apa yang terjadi," kata Gantz.

"Saya tidak akan menyetujui kenyataan yang ada di wilayah utara kita untuk melanjutkannya," lanjutnya lagi.

BERITA TERKAIT

Gantz, mantan kepala staf IDF dan mantan menteri pertahanan pernah menjadi menteri dalam kabinet perang pemerintah, tetapi menarik diri dari koalisi persatuan nasional pada bulan Juni, sehingga membuatnya tidak dapat berpartisipasi dalam pengambilan keputusan terkait perang.

(Tribunnews.com/Whiesa)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas