PM Hongaria Usul Gencatan Senjata, Pejabat Ukraina Tanggapi Dengan Sinis
Ukraina menanggapi usulan Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban agar Ukraina dan Rusia melakukan gencatan senjata ditanggapi dengan sinis.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Ukraina menanggapi usulan Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban agar Ukraina dan Rusia melakukan gencatan senjata ditanggapi dengan sinis.
Penasihat Kepala Kantor Kepresidenan Mykhailo Podolyak menganggap usulan tersebut sebagai hal yang aneh dan menanggapinya dengan sinis.
Ia menganggap Orban sebagai perantara yang diminta Rusia agar Ukraina menghentikan serangan membela diri.
Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari ke-861: Pemicu Invasi Rusia, Pemimpin Separatis Pro-Putin Dijatuhi Hukuman
"Usulan yang sangat menarik: Ukraina harus segera dan secara sepihak melakukan gencatan senjata (sarkasme)," ujar Podoliak dalam saluran Telegramnya yang dikutip dari Strana, Rabu (3/7/2024).
Yermak mengatakan, Rusia benar-benar memohon melalui perantara yang aneh agar keputusan informal untuk melarang serangan defensif untuk Ukraina dikembalikan.
"Bagaimana memahami orang-orang yang berpartisipasi dalam kampanye untuk memaksa sebuah negara yang diserang untuk melakukan gencatan senjata secara sepihak,” tulis Podoliak.
Pada Selasa (2/7/2024) kemarin, Viktor Orbán melakukan kunjungan mendadak ke Ukraina.
Juru bicara Orbán Zoltan Kovacs di X mengatakan, pertemuan Viktor Orban dengan Volodymyr Zelensky membahas masalah perdamaian di Ukraina.
Baca juga: Rusia Anggap Resolusi PBB Mengenai Gaza oleh AS Tidak Jelas, Tidak Memiliki Rincian Implementasi
Sehari sebelumnya, Hongaria juga dipilih menjadi Presiden Uni Eropa.
“@PM_ViktorOrban tiba di Kyiv pagi ini untuk membahas perdamaian Eropa dengan Presiden Volodymyr @ZelenskyyUA,” kata Kovax dikutip dari Politico.