Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bos Mossad Pulang dari Qatar, Israel-Hamas Masih Cekcok soal Proposal Gencatan Senjata

Bos Mossad, David Barnea, kembali ke Israel setelah bertemu mediator di Qatar untuk membahas proposal gencatan senjata dengan Hamas.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nuryanti
zoom-in Bos Mossad Pulang dari Qatar, Israel-Hamas Masih Cekcok soal Proposal Gencatan Senjata
GIL COHEN-MAGEN / AFP
Direktur Mossad Israel David Barnea berbicara pada KTT Dunia Institut Internasional untuk Kontra-Terorisme (ICT) di kota pesisir tengah Herzliya pada 10 September 2023. --- David Barnea pulang dari Qatar setelah bertemu mediator untuk bahas negosiasi proposal gencatan senjata dengan Hamas. 

TRIBUNNEWS.COM - Kepala Badan Intelijen Luar Negeri Israel (Mossad) David Barnea pulang ke Israel setelah mengadakan pembicaraan dengan Perdana Menteri Qatar dan Menteri Luar Negeri Mohammed bin Abdul Rahman Al Thani di Qatar.

David Barnea datang sebagai utusan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk membahas negosiasi proposal gencatan senjata dengan gerakan Hamas melalui mediator, Mesir dan Qatar, pada Jumat (5/7/2024).

"Pimpinan Mossad kembali dari Doha setelah mengadakan sesi pertama dengan para mediator,” kata kantor Netanyahu, Jumat malam.

“Telah diputuskan untuk mengirim delegasi lain minggu depan untuk menyelesaikan negosiasi, mengetahui bahwa masih ada kesenjangan antara kedua pihak," lanjutnya.

Para pejabat Mossad menyatakan optimismenya kepada para mediator bahwa kabinet Netanyahu akan menyetujui kesepakatan tersebut, seperti diberitakan Wall Street Journal.

Surat kabar Israel, Walla melaporkan apa yang disampaikan David Barnea selama pertemuan dengan mediator di Qatar kemarin.

"David Barnea pergi ke Doha untuk menyampaikan pesan kepada para mediator bahwa Israel menolak permintaan Hamas untuk mendapatkan komitmen tertulis dari Amerika Serikat (AS), yang mencakup negosiasi tahap kedua perjanjian tersebut tanpa batas waktu," lapor Walla, mengutip para pejabat Israel yang tidak disebutkan namanya.

BERITA REKOMENDASI

Mereka menegaskan perselisihan Israel-Hamas adalah mengenai Klausul 14 dalam proposal Israel, yang berkaitan dengan durasi perundingan kedua pihak pada tahap kedua, yang akan mengarah pada ketenangan berkelanjutan di Jalur Gaza.

Klausul itu menetapkan AS, Mesir dan Qatar akan melakukan segala upaya untuk memastikan negosiasi berakhir dengan kesepakatan.

Selain itu, klausul tersebut menegaskan gencatan senjata akan terus berlanjut selama negosiasi berlangsung, sementara Hamas dalam tanggapan terbarunya menuntut komitmen tertulis dari para mediator.

“Jika perjanjian tersebut mencakup komitmen tertulis dari para mediator, Hamas akan dapat memperpanjang negosiasi perjanjian tahap kedua tanpa batas waktu, bahkan setelah gencatan senjata selama 42 hari pada tahap pertama, tanpa melepaskan tentara dan orang-orang yang berada di bawah perjanjian tersebut," kata pejabat Israel.

Baca juga: Usai Hamas Beri Respons, Bos Mossad Dikirim ke Qatar untuk Bahas Proposal Gencatan Senjata

Menurut Walla, perselisihan mengenai Klausul 14 proposal kesepakatan itu menjadi inti sidang yang digelar Netanyahu usai rapat kabinet dengan perluasan formasi tadi malam.

"Diputuskan pada sesi tersebut bahwa kunjungan pemimpin Mossad ke Doha akan fokus pada hal ini, dan dia menyampaikan pesan kepada Perdana Menteri Qatar yang menyatakan bahwa Israel tidak menerima perubahan yang ingin dilakukan Hamas terhadap Pasal 14 dan tuntutannya akan komitmen tertulis," kata pejabat Israel.

"Meskipun demikian, telah diputuskan bahwa Barnea akan menjelaskan kepada Perdana Menteri Qatar tentang kemungkinan penyelesaian masalah ini guna memajukan negosiasi dan menyelesaikan kesepakatan," tambahnya.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas