Korban Tewas di Gaza Bisa Mencapai Setengah Juta, Penelitian Jurnal Medis Terkemuka The Lancet
Jurnal medis terkemuka mengatakan bahwa 'kematian tidak langsung' warga Palestina akibat penghancuran infrastruktur sipil oleh Israel lebih besar.
Editor: Muhammad Barir
Korban tewas di Gaza Bisa Mencapai Setengah Juta, Penelitian Jurnal Medis Terkemuka The Lancet
TRIBUNNEWS.COM- Korban tewas di Gaza bisa mencapai setengah juta, laporan dari Lancet.
Jurnal medis terkemuka mengatakan bahwa 'kematian tidak langsung' warga Palestina akibat penghancuran infrastruktur sipil oleh Israel akan jauh melebihi jumlah korban tewas langsung akibat pemboman tersebut.
Serangan Israel terhadap Gaza dapat menyebabkan 149.000 hingga 598.000 kematian warga Palestina jika serangan ini segera diakhiri, seperti yang diperkirakan oleh para ahli untuk The Lancet.
Jurnal medis tersebut menerbitkan korespondensi penelitian antara dokter dan pakar kesehatan masyarakat pada tanggal 5 Juli mengenai kesulitan menghitung jumlah korban tewas akibat perang Israel di Gaza, dan menyoroti bahwa kematian langsung dan tidak langsung harus dipertimbangkan.
Kementerian Kesehatan Gaza telah melaporkan lebih dari 38.000 warga Palestina tewas sejak awal perang.
Namun menghitung jumlah korban tewas dan terluka menjadi semakin sulit bagi kementerian seiring dengan berlarut-larutnya perang, yang kini memasuki bulan kesepuluh, tulis para kontributor.
Kementerian ini biasanya mengandalkan data dari pejabat rumah sakit di daerah kantong yang terkepung, yang menerima korban luka dan jenazah.
Namun, pemboman Israel telah menghancurkan banyak rumah sakit di Gaza dan membawa seluruh sistem kesehatan di ambang kehancuran.
Mengonfirmasi jumlah dan identitas korban tewas juga sulit karena banyak yang terkubur di bawah reruntuhan rumah dan gedung apartemen yang dibom oleh pasukan Israel, seringkali di tengah malam saat warga Palestina sedang tidur.
Oleh karena itu, kementerian telah mulai melaporkan kematian yang teridentifikasi, jika nama korban diketahui, dan kematian yang tidak teridentifikasi, jika nama korban tidak diketahui.
Para kontributor mencatat bahwa meskipun beberapa orang mempertanyakan keakuratan penghitungan Kementerian Kesehatan, organisasi hak asasi internasional dan bahkan intelijen Israel telah menerimanya sebagai penghitungan yang akurat secara umum.
Lebih lanjut, para penulis berpendapat bahwa jumlah yang dihitung oleh Kementerian Kesehatan Gaza mungkin terlalu rendah.
Misalnya, Airwars, sebuah organisasi non-pemerintah yang terkenal karena melacak kematian selama perang AS di Irak tahun 2003, menemukan bahwa tidak semua nama korban yang dapat diidentifikasi dimasukkan dalam daftar Kementerian Kesehatan Gaza.