Mengenal Hannibal Directive, Kebijakan Kontroversial untuk Cegah Penangkapan IDF oleh Hamas
Surat kabar Israel, Haaretz mengeluarkan laporan terkait Hannibal Directive yang sangat kontroversial di kalangan militer Israel.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Nanda Lusiana Saputri
AFP/EYAD BABA
Salvo roket ditembakkan militan Palestina (Hamas) dari Kota Gaza menuju Israel pada 7 Oktober 2023. Sedikitnya 70 orang dilaporkan tewas di Israel, sementara otoritas Gaza merilis 198 korban tewas dalam eskalasi paling berdarah di Israel konflik yang lebih luas sejak Mei 2021, dengan ratusan lainnya terluka di kedua pihak. (EYAD BABA/AFP)
Perintah tersebut dibuat sebagai tanggapan untuk memastikan hal itu tidak terjadi lagi.
Sisa-sisa prajurit yang ditangkap dikembalikan ke Israel 10 tahun kemudian pada tahun 1996, sebagai imbalan atas pengembalian jenazah 123 pejuang Hizbullah oleh Israel, menurut pemerintah Israel.
Sikap garis keras Israel sejak saat itu disebabkan oleh fakta penculikan seorang prajurit merupakan langkah strategis bagi musuh, kata Shaul, yang memberi mereka kekuatan negosiasi, serta kemampuan untuk memengaruhi moral nasional dan dukungan publik terhadap suatu konflik.
(Tribunnews.com/Whiesa)
Berita Rekomendasi
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.