Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Konflik di Internal Israel, Rezim Netanyahu Terancam, Media Tel Aviv: Ada Perpecahan di Pemerintahan

Media Israel melaporkan ada perpecahan di internal Israel dan menyebut rezim Netanyahu terancam bubar.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Sri Juliati
zoom-in Konflik di Internal Israel, Rezim Netanyahu Terancam, Media Tel Aviv: Ada Perpecahan di Pemerintahan
Saeed Qaq / ANADOLU / Anadolu melalui AFP
TEL AVIV, ISRAEL - 16 MARET: Ratusan orang berkumpul untuk melakukan protes terhadap Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan pemerintahannya serta menuntut pengunduran dirinya dan pemilihan umum dini di Tel Aviv, Israel pada 16 Maret 2024. - Media Israel melaporkan ada perpecahan di internal Israel dan menyebut rezim Netanyahu terancam bubar. 

Sebagai informasi, Dewan Keamanan ini mengatur perang di Gaza dan memiliki pengaruh terhadap keputusan perang.

Ben-Gvir pun menekankan, jika dia bergabung dengan Dewan Keamanan, dia akan memberikan pengaruhnya untuk keputusan terkait perang di Gaza.

"Kami tidak bergabung untuk menjadi pemandu sorak di tribun. Kami datang untuk memberikan pengaruh," ujar Ben-Gvir, dilansir Anadolu Ajansi.

Sementara itu, Kepala Dinas Keamanan Israel Shin Bet, Ronen Bar, dan Direktur CIA, William Burns, tiba di Mesir pada Senin, untuk melakukan pembicaraan mengenai gencatan senjata di Gaza dan kesepakatan pertukaran tahanan antara Tel Aviv dan Hamas.

Selama berbulan-bulan, upaya AS, Qatar, dan Mesir untuk menengahi perjanjian antara Israel dan Hamas mengenai pertukaran sandera dan gencatan senjata terhambat oleh penolakan Netanyahu terhadap seruan Hamas untuk menghentikan permusuhan.

Mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, Israel menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutal yang terus berlanjut di Gaza sejak serangan kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober 2023.

Baca juga: Drone Hizbullah Hantam Pangkalan Mata-mata Israel di Gunung Hermon, Ancaman Gallant Dianggap Remeh

Lebih dari 38.000 warga Palestina telah terbunuh, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan hampir 88.000 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.

BERITA REKOMENDASI

Sembilan bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur akibat blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan.

Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional, yang keputusan terbarunya memerintahkan Israel untuk segera menghentikan operasi militernya di kota selatan Rafah, tempat lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum diserbu pada 6 Mei.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas