Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Israel Perluas Invasi, Ancam Tembaki Jutaan Warga Palestina Jika Tak Angkat Kaki dari Gaza City

Israel mengatakan kemungkinan warga sipil Palestina tewas akibat tembakan tentara IDF akan melonjak.

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Israel Perluas Invasi, Ancam Tembaki Jutaan Warga Palestina Jika Tak Angkat Kaki dari Gaza City
HO
Pemerintah israel berdalih perintah eksodus massal dirilis untuk menjauhkan warga sipil dari bahaya, lantaran Gaza City dalam waktu dekat bakal dijadikan sebagai zona pertempuran yang berbahaya. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia

TRIBUNNEWS.COM, GAZA – Pasukan pertahanan Israel kembali melakukan perluasan invasi, menyebar selebaran yang berisi perintah agar semua penduduk Gaza City segera angkat kaki, mengungsi ke selatan ke selatan, Kota Zawaida dan Deir al-Balah.

"Kota Gaza akan menjadi zona pertempuran yang berbahaya," demikian tertulis di selebaran tersebut.

Dalam selebaran tersebut pasukan IDF juga memberikan instruksi tentang rute aman untuk mengevakuasi jutaan warga di Kota Gaza, yakni melalui jalan Salah a-Din atau jalan pantai, sebagaimana dikutip dari Al Jazeera.

Pemerintah israel berdalih perintah eksodus massal dirilis untuk menjauhkan warga sipil dari bahaya, lantaran Gaza City dalam waktu dekat bakal dijadikan sebagai zona pertempuran yang berbahaya.

Baca juga: Abaikan Kecaman Dunia, Amerika Kembali Kirim Kado 500 Bom untuk Pasukan Israel

Apabila warga tak kunjung mengevakuasi diri ke wilayah aman yang telah ditetapkan militer IDF, Israel mengatakan kemungkinan warga sipil Palestina tewas akibat tembakan tentara IDF akan melonjak.

Pasca perintah itu dirilis, salah satu warga yang terpaksa mengungsi sambil membawa barang-barang, Umm Nimr al-Jamal, menyebut ini adalah kali ke-12 keluarganya harus mengungsi akibat agresi rezim Zionis.

BERITA TERKAIT

Setelah sebelumnya ia beserta keluarga telah melakukan imigrasi dari Gaza utara ke Selatan Rafah pasca Perdana Menteri Benyamin Netanyahu, mengusulkan rencana untuk mengevakuasi 1,4 juta warga sipil yang berada di Rafah, Jalur Gaza.

Irael berdalih langkah barunya ini dilakukan untuk mencegah bertambahnya korban jiwa di tengah memanasnya invasi perang. Sementara itu banyak pihak meyakini bahwa evakuasi ini dilakukan guna mempermudah Israel untuk menguasai kota Gaza.

Bahkan para kelompok HAM menuduh upaya Israel memindahkan paksa warga Palestina di Gaza oleh Israel mengingatkan peristiwa bencana tahun 1948, yang dikenal dalam bahasa Arab sebagai ‘Nakba’ atau eksodus massal.

Tuduhan ini diperkuat lantaran Netanyahu menolak penarikan pasukan di tengah meningkatnya krisis kemanusian serta kekurangan pangan yang parah akibat blokade massal di jalur perbatasan.

“Warga sipil harus dilindungi,” kata juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Stephane Dujarric.

Merespon perintah evakuasi kementerian Dalam Negeri Gaza telah meminta penduduk di Kota Gaza untuk tidak mengikuti perintah evakuasi Israel, dengan mengatakan instruksi tersebut merupakan bagian dari perang psikologis tentara Israel terhadap warga Palestina.

Kecaman serupa juga dilontarkan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Stephane Dujarric yang mengatakan evakuasi terbaru ini hanya akan memperparah penderitaan keluarga Palestina, yang banyak diantaranya telah mengungsi berkali-kali.

Terbukti baru-baru ini kamp Nuseirat dekat Deir al-Balah, militer Israel masih menjadi target serangan udara Israel hingga 17 orang dinyatakan tewas akibat insiden serangan itu, termasuk diantaranya 14 anak-anak.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas