Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bank of Japan Diperkirakan Lakukan Intervensi, Nilai Yen Jepang Menguat terhadap Dolar AS

Bank of Japan diperkirakan melakukan intervensi terhadap nilai tukar USD dengan pasokan lebih dari 3 triliun yen ke pasar uang, Kamis malam.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Bank of Japan Diperkirakan Lakukan Intervensi, Nilai Yen Jepang Menguat terhadap Dolar AS
Foto NHK
Grafik pergerakan nilai tukar USD terhadap Yen di mana intervensi Jepang diperkirakan dilakukan tengah malam tanggal 11 Juli 2024. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Bank of Japan (BOJ) atau Bank Sentral Jepang diperkirakan melakukan intervensi terhadap nilai tukar USD dengan pasokan lebih dari 3 triliun yen ke pasar uang, Kamis (11/7/2024) tengah malam.

Sehingga nilai yen menguat 4 yen terhadap USD di perdagangan Jumat (12/7/2024) pagi kemarin.




"Menurut statistik transaksi berjalan yang dirilis oleh Bank of Japan pada tanggal 12 Juli, dana 3,17 triliun yen diperkirakan ditransfer dari lembaga keuangan ke pemerintah," ungkap sumber Tribunnews.com di pasar uang Jepang, Jumat (12/7/2024) malam.

Menurut perusahaan perantara keuangan swasta Tosan Research, ketika pemerintah dan Bank of Japan (BOJ) melakukan intervensi di pasar untuk membeli yen, dana biasanya ditransfer secara signifikan lebih dari jumlah yang diharapkan.

Baca juga: Mulai 1 Oktober 2024 Tarif Pengiriman Surat Pos Jepang Naik Menjadi 110 Yen

Dan kali ini diperkirakan intervensi pasar telah melebihi 3 triliun yen.

Mengenai pergerakan yen pada 11 Juli malam, mantan menteri keuangan periode tahun 2014 hingga 2015, Tatsuo Yamazaki berspekulasi bahwa pemerintah dan Bank of Japan melakukan intervensi pasar dalam bentuk "intervensi terselubung" tanpa mengklarifikasi fakta.

BERITA TERKAIT

Ini mirip dengan apa yang mereka lakukan pada bulan April dan Mei 2024.

"Saya pikir pihak berwenang telah mencari waktu intervensi untuk waktu yang lama sementara yen telah terdepresiasi dalam kisaran 1 dolar = 160 yen dengan cukup gigih, bahkan setelah intervensi pasar terakhir. Saya pikir itu seperti mendukung gerakan dari belakang dan mempromosikan aliran," ungkap Tatsuo Yamazaki.

Sementara mengenai efek intervensi pasar, Yamazaki mengatakan, "Melihat masa lalu, tidak mudah untuk mengubah situasi pasar dengan intervensi saja, tetapi intervensi memiliki efek mengirim pesan, dan harga makanan dan kebutuhan sehari-hari terus meningkat karena depresiasi yen, dan hidup sulit."

"Saya pikir itu berarti untuk menunjukkan bahwa depresiasi yen, yang jauh dari kenyataan karena pergerakan spekulatif, tidak baik," ujarnya.

Baca juga: Jepang Terbitkan Uang Baru Nominal 1000, 5000 dan 10000 Yen, Mulai Digunakan Juli 2024

"Depresiasi yen saat ini dan apresiasi dolar didorong oleh perbedaan suku bunga antara Jepang dan Amerika Serikat. AS akan memangkas suku bunga pada bulan September nanti. Tetapi apakah itu akan terus dilaksanakan? Apakah kenaikan suku bunga Jepang berikutnya akan terjadi pada bulan Juli atau September?" kata Yamazaki menanggapi prospek yen.

"Jika ini dapat dipahami dari keadaan harga dan ekonomi, saya pikir depresiasi yen yang sangat spekulatif dan berlebihan saat ini tidak akan bertahan lama. Karena nilai tukar bergerak untuk mengantisipasi perubahan aktual dalam kebijakan moneter, gelombang akan berubah lebih cepat daripada akhir tahun ini, dan saya percaya bahwa pihak berwenang merasakan tanda-tanda perubahan gelombang dan melakukan intervensi kemarin," kata dia.

Petugas menata bundelanuang yen Jepang di kantor cabang Korea Exchange Bank di Kota Seoul.
Petugas menata bundelanuang yen Jepang di kantor cabang Korea Exchange Bank di Kota Seoul. (Yonhap)

Sementara Menteri Keuangan Jepang Shunichi Suzuki memilih untuk tak berkomentar lebih lanjut terkait hal ini.

"Posisi dasar kami adalah menahan diri untuk tidak mengomentari apakah akan campur tangan atau tidak," ujarnya.

Di sisi lain Menteri Suzuki mengomentari pergerakan nilai tukar, yang terus terdepresiasi secara historis.

"Saya percaya bahwa tingkat nilai tukar ditentukan oleh pasar yang mencerminkan fundamental atau kondisi dasar ekonomi. Ini menekan pergerakan pasar," ujarnya.

"Tidak jelas apakah depresiasi historis yen akan dihentikan di masa depan, dan bunga kemungkinan akan difokuskan pada apakah suku bunga akan dipotong di Amerika Serikat seperti yang diharapkan oleh pasar dan kapan Bank of Japan akan menaikkan suku bunga lebih lanjut masih belum tahu," tambah Menteri Suzuki.

Sementara itu bagi para UKM Handicraft dan pecinta Jepang yang mau berpameran di Tokyo dapat bergabung gratis ke dalam whatsapp group Pecinta Jepang dengan mengirimkan email ke: info@sekolah.biz Subject: WAG Pecinta Jepang. Tuliskan Nama dan alamat serta nomor whatsapp.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas