Efek Politik bagi Donald Trump di Pilpres AS 2024 usai Tertembak, Bisa Buat Pemilih Simpati
Ada efek politik yang bisa didapat Donald Trump usai dirinya tertembak ketika tengah berkampanye di Pennsylvania. Apa efek politik yang dimaksud?
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Mantan Presiden AS, Donald Trump ,tertembak saat melakukan kampanye Pilpres AS 2024 di Pennsylvania pada Sabtu (13/7/2024) waktu setempat.
Akibat insiden itu, Trump mengalami luka di bagian telinga kanannya.
Di sisi lain, pelaku penembakan, Thomas Matthew Crooks (20), tewas usai ditembak oleh Secret Service.
Kendati demikian, pihak berwenang belum mengetahui motif penembakan yang dilakukan Crooks saat kampanye Trump.
Terlepas dari semua itu, insiden penembakan terhadap Trump dinilai dapat berpengaruh dalam kontestasinya dalam Pilpres AS 2024.
Hal ini disampaikan oleh pengamat hubungan internasional Universitas Padjajaran, Teuku Rezasyah.
Reza mengungkapkan elektabilitas Trump dan partainya yaitu Partai Republik bakal naik.
"Sampai Pemerintah Amerika Serikat memberikan statemen resmi terkait kondisi kesehatan Donald Trump, ini otomatis rating Donald Trump akan menaik, dan rating partai dirinya berada juga akan naik," katanya dalam Breaking News Kompas TV, Minggu (14/7/2024).
Di sisi lain, Reza mengungkapkan bakal muncul persepsi dari publik AS terkait dugaan terlibatnya internal Joe Biden dan partai yang menaunginya yaitu Partai Demokrat.
Di mana, Pennsylvania merupakan tempat kelahiran Biden sekaligus 'markas' dari Partai Demokrat.
"Saat yang sama, masyarakat akan bertanya kenapa kejadian ini di Pennsylvania, itu adalah wilayah Partai Demokrat dan tempat kelahiran Joe Biden, walaupun Joe Biden selanjutnya besarnya di Delaware, tetapi Joe Biden tidak lepas dari perkembangan di Pennsylvania."
Baca juga: SOSOK Penembak Donald Trump Bernama Matthew Crooks Berusia 20 tahun dari Pennsylvania, Apa Motifnya?
"Saat ini masyarakat berpikir-pikir apakah ini pekerjaan internal (Partai) Republik untuk menaikan rating (Trump) atau ini merupakan kejahatan yang dilakukan Demokrat," kata Reza.
Selain itu, pasca-penembakan ini, Reza menilai akan adanya swing voters saat Pilpres AS 2024 digelar.
Menurutnya, ada pemilih yang bakal berpihak kepada Biden dengan argumentasi pemerintahannya dapat menyelesaikan kasus penembakan terhadap Trump.
Namun, di sisi lain, pemilih juga dinilai akan memilih Trump karena simpati pasca-kejadian penembakan ini.
"Dan juga swing voters yang selama ini berpikir bahwa Donald Trump punya kewajiban-kewajiban yang belum terselesaikan semisal menghadapi Rusia, China, menyelesaikan krisis Timur Tengah dan Ukraina," kata Reza.
Kronologi Penembakan Trump
Insiden penembakan Trump terjadi saat dirinya tengah menyampaikan pidato dalam kampanye Pilpres AS 2024 di Pennsylvania, Sabtu malam waktu setempat.
Pada acara tersebut, Trump tampak mengenakan topi berwarna merah dan jas hitam dengan balutan kemeja putih.
Saat tengah berpidato sebentar, terdengar suara tembakan berkali-kali.
Sontak, Trump langsung bersembunyi di bawah podium yang diikuti teriakan panik dari para pendukungnya.
Pada saat dibopong oleh pasukan keamanan turun dari podium, telinga kanan Trump tampak terluka akibat tembakan tersebut.
2 Pendukung Trump Tertembak, 1 Orang Tewas
Akibat insiden penembakan tersebut, Jaksa Wilayah Butler County, Richard Goldinger, menuturkan ada dua pendukung Trump yang ikut tertembak.
Adapun satu di antaranya tewas, dan yang lainnya mengalami luka-luka serta dalam kondisi serius.
Biden Kutuk Penembakan Trump
Sementara, Presiden AS, Joe Biden, mengutuk insiden penembakan terhadap Trump saat melakukan kampanye.
Biden menegaskan, kekerasan politik di AS wajib untuk dihentikan.
"Dengar, tak ada tempat di Amerika untuk kekerasan semacam ini. Ini memuakkan, sangat memuakkan. Ini adalah salah satu alasan mengapa kita harus menyatukan negara ini," ujarnya dalam pidato di Gedung Putih, Washington DC, AS.
"Kita tidak bisa membiarkan hal ini terjadi. Kita tidak bisa seperti ini, kita tidak bisa membiarkan ini," sambung Biden.
Biden pun berterima kasih kepada pasukan keamanan, Secret Service dan seluruh lembaga lainnya yang telah mengamankan Donald Trump serta menangani penembakan ini.
Baca juga: Kontra-Sniper Secret Service Gagal Netralisir Ancaman kepada Trump, Satuan Ini Dikenal Paling Setia
Selanjutnya, Biden bakal berbicara dengan Gubernur Pennsylvania, Josh Shapiro, dan Wali Kota Butler, Bob Dandoy, untuk membahas keamanan pasca-penembakan.
"Malam ini, Presiden akan kembali ke Washington DC. Besok pagi di Gedung Putih, dia akan menerima pengarahan terbaru dari pejabat keamanan dalam negeri dan penegak hukum," kata seorang pejabat Gedung Putih, dikutip dari CNN.
Sekedar informasi, Biden tidak berada di kediamannya saat insiden penembakan terhadap Trump terjadi.
Dia tengah menghadiri misa di Gereja Katolik St.Edmund.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)
Artikel lain terkait Donald Trump Ditembak
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.