Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Populer Internasional: Drone Shahed-101 Iran Bunuh IDF, Atlet Rusia Dilarang Tampil Olimpiade Paris

Berikut ini rangkuman berita populer internasional dalam sehari terakhir, drone Shahed-101 produk Iran jadi senjata baru Hizbullah bunuh tentara IDF

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Populer Internasional: Drone Shahed-101 Iran Bunuh IDF, Atlet Rusia Dilarang Tampil Olimpiade Paris
Twitter
Serangan Drone Hizbullah Hantam Dataran Tinggi Golan. Berikut ini rangkuman berita populer internasional dalam sehari terakhir, drone Shahed-101 produk Iran jadi senjata baru Hizbullah bunuh tentara IDF 

TRIBUNNEWS.COM - Kabar populer di kanal internasional Tribunnews.com telah terangkum dalam sehari terkahir.

Berita internasional masih didominasi oleh pembaca yang berminat terhadap berita-berita konflik Timur Tengah.

Mulai dari senjata baru Hizbullah berupa drone buatan Iran telah menewaskan perwira IDF.




Senjata tersebut merupakan drone Shahed-101 produksi Iran.

Kemudian atlet-atlet Rusia dilarang tampil di Olimpiade Paris 2024 pada 26 Juli mendatang.

Komite memberikan syarat khusus jika atlet Rusia ingin mengikuti pagelaran olahraga level dunia ini.

Populer selanjutnya yakni jet tempur Israel melancarkan serangan udara ke wilayah Rafah di Gaza Selatan pada Jumat malam, 11 Juli 2024.

BERITA TERKAIT

Mereka membombardir sebuah depo di wilayah tersebut.

Berikut ini rangkuman berita populer internasional dalam sehari terakhir:

1. Senjata Baru Hizbullah Buatan Iran Tewaskan Perwira IDF

Gerakan Perlawanan Lebanon, Hizbullah, resmi memperkenalkan senjata baru mereka, drone Shahed-101 buatan Iran, di tengah konflik dengan Israel sebagai dukungan atas apa yang terjadi di Jalur Gaza.

Baca juga: Alami Penembakan, Donald Trump Lanjutkan Kampanye, Hari Ini Tunjuk Cawapres

Koresponden urusan militer untuk lembaga penyiaran Israel, Kan, bernama Itay Blumenthal, melaporkan drone Shahed-101 itu digunakan baru-baru ini sejak awal perang.

"Hizbullah mulai menggunakan drone Shahed-101 (buatan) Iran yang baru untuk pertama kalinya sejak awal perang," kata Blumenthal, Minggu (14/7/2024).

Menurut Blumenthal, drone itu "sangat sulit dideteksi dan dicegah Angkatan Udara Israel."

Sebab, lanjut dia, drone baru Hizbullah ini berbahan bakar listrik yang membuat suaranya "sangat sunyi dan hampir mustahil terdengar dari permukaan tanah."

Ia juga menjelaskan, Shahed-101 berbeda dari drone Ababil, yang sebelumnya digunakan Hizbullah, yang berbahan bakar bensin.

Blumenthal menyebut Shahed-101 memiliki jangkauan "19 kilometer dan bisa membawa bahan peledak yang beratnya mencapai 10 kilogram."

SELANJUTNYA>>>

2. Rusia Dilarang Tampil di Olimpiade Paris 2024

Logo Olimpiade Paris 2024
Logo Olimpiade Paris 2024 (Tangkap Layar YouTube Paris 2024)

Komite Olimpiade Internasional masih menerapkan sanksi kepada Rusia dan Belarusia menjelang bergulirnya Olimpiade Paris 2024.

Alhasil, atlet-atlet Rusia dan Belarusia sangat sulit untuk bisa mengikuti Olimpiade Paris 2024 yang akan dimulai 26 Juli mendatang.

Ada syarat-syarat khusus yang harus dipenuhi para atlet Rusia dan Belarusia untuk bisa tampil di Paris.

Beberapa di antaranya adalah para atlet tak boleh mengenakan atau membawa bendera, lagu, dan emblem dari negara asal.

Mereka akan berkompetisi di bawah nama netral, bukan mewakili negara.

Hal itu membuat tak sedikit atlet Rusia dan Belarusia yang memilih tak tampil di Paris 2024.

Rusia sendiri sedianya memiliki 245 atlet yang tak mendapatkan izin tampil di Olimpiade mendatang.

Hanya segelintir atlet yang masih berjuang tampil dengan memenuhi syarat-syarat yang ditentukan.

SELANJUTNYA>>>

3. Militer Israel Was-was Terjadi Lebanonisasi Milisi Perlawanan

Serangan Israel di Suriah Tewaskan Mantan Pengawal Pemimpin Hizbullah Lebanon
Serangan Israel di Suriah Tewaskan Mantan Pengawal Pemimpin Hizbullah Lebanon (Twitter)

Kian kerasnya pertempuran dan perlawanan dari milisi Palestina di Tepi Barat, menjadi kekhawatiran besar di kalangan tentara dan pimpinan intelijen Israel. 

Media Israel melaporkan kekhawatiran, pihak keamanan Israel khawatir terjadi "Lebanonisasi" pada pola perlawanan milisi Palestina di Tepi Barat yang diduduki.

Sebab, pola yang digunakan milisi Palestina di Tepi Barat saat ini, mengingatkan mereka pada pertempuran melawan Hizbullah pada tahun 1990-an selama pendudukan Israel di Lebanon selatan.

Saat itu, IDF menghadapi perlawanan HIzbullah dengan penggunaan alat peledak pada masa itu yang mirip-mirip dengan pola milisi Palestina saat ini.

Aktivitas Perlawanan Palestina di Tepi Barat telah mengalami perkembangan yang signifikan dan penting sejak operasi Banjir Al-Aqsa pada tanggal 7 Oktober, dengan meningkatnya penggunaan improvised explosive device (IED) alias bom rakitan.

Saluran Israel, Kan TV, melaporkan bahwa hal ini menjadi kekhawatiran utama karena ancaman di Tepi Barat semakin parah akhir-akhir ini.

SELANJUTNYA>>>

4. Jet Tempur Israel Serang Depo Paralayang Hamas di Rafah

Tentara Israel (IDF) di satuan Brigade Givati ​​berdiri di atas sebuah tank di Rafah timur di Jalur Gaza selatan, dalam gambar selebaran yang dirilis pada 10 Mei 2024.
Tentara Israel (IDF) di satuan Brigade Givati ​​berdiri di atas sebuah tank di Rafah timur di Jalur Gaza selatan, dalam gambar selebaran yang dirilis pada 10 Mei 2024. (Kredit foto: Pasukan Pendudukan Israel)

Jet tempur Israel melancarkan serangan udara ke wilayah Rafah di Gaza Selatan pada Jumat malam, 11 Juli 2024 dan membombardir sebuah depo di wilayah tersebut.

Pasukan Pertahanan Israel mengklaim depo tersebut dipakai Hamas untuk menyimpan paralayang yang mereka gunakan dalam serangan mendadak ke wilayah Israel Selatan pada 7 Oktober 2023.

Menurut mereka, beberapa paralayang digunakan Hamas melancarkan serangan mendadak terhadap komunitas selatan dari darat, udara dan laut.

Pasukan Hamas yang menggunakan paralayang termasuk di antara mereka yang menyerang festival musik Supernova di Re’im, di mana lebih dari 300 orang yang bersuka ria dibunuh.

Beberapa hari dan minggu setelah serangan tersebut, paralayang menjadi simbol pendukung Hamas di seluruh dunia, yang menghiasinya pada plakat dan pakaian.

Dalam sebuah pernyataan, militer menambahkan bahwa pasukan dari Divisi 162 IDF terus beroperasi di Rafah, menghancurkan beberapa terowongan dan membunuh banyak pria bersenjata dalam 24 jam terakhir.

Di tengah pertempuran di Rafah, tentara dari Brigade Nahal melancarkan serangan udara untuk melenyapkan sel yang terdiri dari tiga pria bersenjata yang menembakkan RPG ke arah mereka dari terowongan, kata IDF.

SELANJUTNYA>>>

(Tribunnews.com)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas