Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Tips Sarankan Teman agar Mau Berkonsultasi ke Psikolog Tanpa Merasa Terhakimi

dr Zulvia Oktanida Syarif, SpKJ pun bagikan tips sarankan teman agar mau berkonsultasi ke psikolog tanpa merasa terhakimi

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Tips Sarankan Teman agar Mau Berkonsultasi ke Psikolog Tanpa Merasa Terhakimi
Psychology Degree Guide
Ilustrasi pendampingan psikolog 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Kadang kala kita ikut merasakan kesedihan mendalam saat ada kerabat atau sahabat yang mengalami masa sulit hingga harus berjuang dengan kesehatan mentalnya.

Bisa saja kita melihat dan merasakan langsung beberapa gejala dari kesehatan mentalnya secara langsung. 

Lalu kita merasa perlu untuk menyarankan mendapatkan bantuan profesional adalah solusi tepat.

Dokter spesialis kesehatan jiwa, dr Zulvia Oktanida Syarif, SpKJ pun bagikan tips sarankan teman agar mau berkonsultasi ke psikolog tanpa merasa terhakimi. 

Pertama, sarankan teman secara personal. 

"Jadi jangan lagi ramai, di kelas. Oh bu si ini update bunuh diri, orang tidak ada mau. Personal approach atau jaringan pribadi kalau memang tidak bisa one on one," ungkapnya pada Seminar Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia Tahun 2024 secara virtual, Selasa (17/9/2024). 

Berita Rekomendasi

Kedua, sampaikan rasa kekhawatiran secara terbuka secara pelan-pelan tanpa nada menghakimi. 

"Jangan seperti 'lo ke psikiater deh, lu kayanya sudah mulai aneh-aneh deh. Tidak ada yang mau kalau begitu," imbuhnya.

"Approach personal misalnya seperti 'eh Sam kabarnya bagaimana. Akhir-akhir ini aku lihat jarang komentar di grup, aku worry deh. Are you okay?" Sambungnya. 

Sehingga teman yang ditanya merasakan karena sayang dan peduli. Bukan hanya sekadar ingin tahu. 

Baca juga: 3 Pelaku Pembunuhan Siswi di Palembang Direhabilitasi: Ayah Korban Tak Terima, Ini Kata Psikolog

Dengarkan keluh kesah mereka dan sampaikan secara langsung tentang kekhawatiranmu.

"Gue khawatir ini, kalau kondisi ini dibiarin, gue itu worry takut punya pikiran aneh-aneh. bagaimana kalau psikiater bareng? Cari dimana, atau coba dulu aplikasi online,"kata dr Zulvia mencontohkan. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas