Cegah Peredaran Makanan dan Obat Tak Layak, FORHATI dan BPOM Jalin Kolaborasi
Forum Kohati HMI (Forhati) berkolaborasi dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI cegah peredaran makanan dan obat tak layak konsumsi.
Penulis: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menunjukkan sumbangsihnya pada bangsa akan maraknya peredaran makanan dan obat tak layak konsumsi, Forum Kohati HMI (Forhati) berkolaborasi dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI.
Sabtu, (21/12/2024), Forhati dan BPOM mewujudkan kolaborasi ini dalam penandatanganan kerjasama.
Baca juga: Jelang Nataru 2025, BPOM Temukan Banyak Pangan Kedaluwarsa dan Tanpa Izin Edar di Daerah Ini
Kerjasama dalam rangka perayaan hari jadi ke 26 Forhati ini menurut Koordinator Presidium Forhati Nasional, Jamilah Abdul Gani MOU ini sebagai wujud perhatian Forhati untuk mewujudkan ketersediaan pangan yang halal dan baik.
Di sisi lain, posisi BPOM RI sangat krusial dalam pengawasan makanan dan obat.
“Forhati tidak ingin peredaran makanan dan obat tidak layak berakibat fatal pertumbuhan anak, ibu hamil perempuan, dan kesehatan masyarakat Indonesia,” terangnya.
Sementara itu, Kepala BPOM RI, Prof dr. Taruna Ikrar menyampaikan, peran strategis BPOM menjadi sangat penting untuk kolaborasi bersama Forhati.
Dengan semangat meningkatkan daya dorong terutama bagi perempuan cerdas untuk membangun Indonesia.
Jamilah menyebut, pada Milad Forhati kali ini tentunya ditujukan pada sinergitas kelembagaan dan mencari role model pemberdayaan bagi kalangan ibu.
Baca juga: Obat-Obat Berbahaya Senilai Ratusan Miliar Dimusnahkan, BPOM Sebut Hasil Penertiban Barang Ilegal
Forhati berkewajiban membantu pemerintah menyukseskan peningkatan kualitas daya saing serta peran perempuan di ruang publik.
“Sudah dua dekade lebih Forhati berdiri, artinya organisasi ini harus lebih matang untuk melihat segala tantangan internal dan eksternal, apalagi Forhati dikenal sebagai perkumpulan perempuan muslim aktivis dan profesional,” katanya.
Jamilah menghimbau langkah Forhati ini mendapat perhatian dan dukungan publik. Pasalnya mimpi Indonesia Emas di depan mata. Penataan dan persiapan yang gagal hari ini berakibat serius pada generasi selanjutnya.
“Dimulai dari aktivasi peran ibu, lingkungan positif dimulai dari keluarga tinggal kita membantu mengorganisir tuntutan agar mereka bisa berkembang dalam sistem yang baik,” ungkapnya.
Tak lupa untuk mengapresiasi peran kader Kohati, pada Milad tersebut nantinya terdapat pengumuman nominasi Alumni HMI-Wati Inspiratif.
Rencana rangkaian acara nanya juga disempurnakan dengan gala dinner bersama Wakil Menteri Agama RI.
Dalam Puncak Milad Ke-26 nantinya akan dihadiri oleh tokoh penting seperti Romo H.R Muhammad Syafi’i (Wakil Menteri Agama RI) yang akan menyampaikan orasi ilmiah, Taruna Ikrar (Kepala BPOM RI) sebagai keynote speech pada kegiatan seminar.
Lalu beberapa tokoh yang diundang sebagai pemantik yakni; Taufik Ismail (Sastrawan),
N. Syamsuddin Ch. Haesy (Budayawan), Ema Seftiawati ( Deputi III BPOM RI), dan Zakiah ( Kepala BSN RI).
Tentunya kegiatan Seminar Nasional Hari Ibu dan Milad FORHATI ke-26 ini akan dibuka oleh bapak Dr. Ir. H. E Herman Kaheron, M. Si. sebagai Koordinator Presidium MN KAHMI.