Al-Qassam Olah Lagi Rudal Israel yang Gagal Meledak, Dipakai untuk Hancurkan Tank Merkava, IDF Tewas
Tank Merkava Israel hancur dibombardir rudal sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, tentara Zionis tewas.
Penulis: garudea prabawati
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Dua tank Merkava Israel diledakkan oleh Brigade Al-Qassam hari ini, Selasa (16/7/2024) di lingkungan Tal Al-Hawa di selatan Gaza.
Sayap militer Hamas itu juga mengumumkan, semua tentara Israel di kedua tank tersebut tewas hingga terluka.
Al-Qassam menggunakan bahan peledak rakitan untuk membombardir dua tank Merkava zionis.
Bahan peledak rakitan tersebut dilaporkan berasal dari rudal Israel yang diluncurkan ke Gaza tetapi tidak meledak.
Dilaporkan operasi Al-Qassam itu dilakukan pada hari yang sama ketika tentara Israel mengakui, mereka menghadapi kekurangan tank dan amunisi dalam perangnya di Gaza.
“Setelah mereka kembali dari garis pertempuran, pejuang kami mengkonfirmasi ledakan rudal yang ditinggalkan musuh di dua tank Zionis Merkava."
"(Tank Merkava) dikelilingi oleh sejumlah tentara pendudukan Israel, menyebabkan mereka tewas dan terluka di dekat Bundaran 17 di lingkungan Tal al-Hawa, selatan Kota Gaza," bunyi laporan Al-Qassam.
IDF Kekurangan Tank dan Amunisi, Minta Tentara Wanita Terjun ke Medan Perang
Militer Israel (IDF) mengakui pada Senin (15/7/2024), mereka menghadapi kekurangan tank dan amunisi di tengah perang genosida yang sedang berlangsung di Jalur Gaza.
Media Israel Yedioth Ahronoth menyebutkan, IDF memberi tahu Mahkamah Agung Israel, banyak tanknya rusak selama perang Gaza dan persediaan amunisinya menipis.
Pengakuan ini muncul juga sebagai tanggapan terhadap petisi yang menuntut diikutsertakannya tentara wanita dalam Korps Lapis Baja Angkatan Darat.
Baca juga: Sejak Awal Perang Gaza, Israel Disebut Lancarkan Perang Balas Dendam Terhadap Tahanan Palestina
Mengutip dokumen pengadilan, surat kabar itu melaporkan jumlah tank operasional di korps tidak mencukupi untuk kebutuhan perang.
Bahkan, jumlahnya tidak cukup untuk melakukan eksperimen pengerahan pasukan perempuan, mengutip Palestine Chronicle.
Laporan itu juga mencatat Kepala Staf Angkatan Darat Herzi Halevi telah memutuskan untuk menunda integrasi wanita ke dalam peran tempur hingga November 2025 karena kekurangan yang parah.
Angka militer menunjukkan setidaknya 682 tentara Israel telah tewas dan lebih dari 4.100 terluka sejak konflik Gaza meletus pada 7 Oktober 2023.
