Baju Donald Trump Berlubang Diduga Peluru Mengenai Dada, Benarkah Selamat Berkat Rompi Antipeluru?
Donald Trump diduga tertembak di dada tapi tak tembus karena diselamatkan baju Antipeluru? Sinyalemen itu banyak diutarakan.
Penulis: Hasanudin Aco
AP memberitakan banyak pengguna jejaring sosial yang membagikan foto ini untuk membuktikan bahwa Donald Trump tertembak di bagian dada.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jas hitam yang dipakai Calon Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tampak berlubang.
Lubangnya kecil seukuran peluru.
AP memberitakan banyak pengguna jejaring sosial yang membagikan foto ini untuk membuktikan bahwa Donald Trump tertembak di bagian dada.
Kabarnya peluru itu merobek jasnya namun Donald Trump selamat karena menggunakan baju antipeluru di dalam jas.
Dalam foto tersebut memang tampak lubang kecil beberapa sentimeter di bawah ketiak kanan Trump.
Namun, banyak postingan berikutnya yang menggunakan versi foto yang diperbesar dengan lingkaran yang digambar di sekeliling lubang untuk menekankan detail halus.
"Sepertinya Tuan Trump tertembak di bagian dada, peluru menembus jasnya, dan dia mengenakan rompi antipeluru," tulis akun di X.
Baca juga: Wanita yang Duduk di Belakang Donald Trump Jadi Pusat Perhatian Karena Tindakannya yang Tak Terduga
Namun menurut AP, foto tersebut sebenarnya menunjukkan lipatan rompi seorang agen Dinas Rahasia yang melindungi Trump, dan bukan lubang peluru.
Gambar yang diambil sebelumnya oleh AP menunjukkan seorang agen Dinas Rahasia membungkuk untuk melindungi Trump.
Kemejanya sedikit lebih gelap dari kemeja mantan Presiden.
Lipatan pada kemeja tersebut dapat dilihat dengan melihat sepanjang tepi kemeja wanita Secret Service tersebut, mulai dari leher hingga bahu kirinya saja.
Selain itu, gambar lain yang juga diambil oleh AP menunjukkan sisi kanan kemeja Trump, sambil mengacungkan tinjunya dan meneriakkan slogan "Lawan, Lawan, Lawan".
Tidak ada lubang sama sekali di bajunya.
Dalam rekaman video setelah penembakan, apa yang tampak seperti lubang di baju terlihat semakin mengecil seiring dengan pergerakan agen Dinas Rahasia.
Pelaku Tak Jago
Thomas Matthew Crooks, 20 tahun, merupakan pelaku penembakan terhadap Trump saat kampanye pemilihan Presiden AS di Butler, Pennsylvania, Sabtu (13/7/2024) waktu setempat.
Donald Trump berbicara di podium saat terjadi penembakan.
Mantan Presiden AS itu menutup telinga kanannya ketika sebuah peluru menyerempetnya sebelum agen rahasia menjatuhkannya ke tanah.
Beberapa menit kemudian, Trump berdiri dan memerintahkan tim keamanannya menunggu untuk menilai situasi dan mengangkat tinjunya, menyemangati massa yang ketakutan.
Motif pelaku pembunuhan belum diketahui.
Bill Pickle, mantan agen Dinas Rahasia yang bertugas mengawal Wakil Presiden AS Al Gore (1993–2001) mengatakan Tim Dinas Rahasia yang bertugas mengawal Trump harusnya bisa mendeteksi tersangka penembakan lebih awal.
Pickle mengatakan salah satu masalah utama bagi penyelidik adalah mencari tahu bagaimana penembak bisa naik ke atap gedung tanpa diketahui pihak berwenang.
“Pertanyaannya yang masih tersisa adalah mengapa atap ini tidak diamankan dan apakah ada agen atau penegak hukum di sana yang memeriksa identifikasi [orang yang masuk dan keluar gedung]?” tambah Pickle.
“Bagaimana anak ini [tersangka] bisa sampai ke atap?” kata Pickle.
“Dia merangkak rendah ke atap dengan tangan dan lutut dan mendorong senjatanya ke depan seperti di militer.”
Dinas Rahasia AS Disidang
Secret Service atau Dinas Rahasia AS bagian dari Departemen Keamanan Dalam Negeri AS yang bertugas mengawal Donald Trump kini menjadi sorotan.
Hal ini lantaran seorang pria bersenjata berhasil mengelabuhi Secret Service yang bertugas mengamankan area Trump berkampanye.
Secret Service diketahui kecolongan pada kejadian Donald Trump ditembak.
Seiring dengan hal itu, DPR AS yang didominasi suara terbanyak Partai Rebulik bakal memanggil pejabat dari Dinas Rahasia, Departemen Keamanan Dalam Negeri hingga FBI dalam sidang.
Mereka yang diundang dimintai pertanggungjawaban sesuai dengan pengamanan melekat yang diperoleh Trump sebagai mantan presiden AS.